The Fugitive, Kisah Dokter Jujur yang Terjerat Konspirasi Kejahatan Perusahaan Farmasi

Naviri Magazine - Film The Fugitive (1993), yang dibintangi Harrison Ford, Andreas Katsulas, Jeroen Krabbe, serta Tomy Lee Jones, sangat sukses di tahun penanyangannya, walaupun pernah menjadi serial TV di tahun 1960-an.

Di film ini, Tommy Lee Jones memenangkan piala Oscar sebagai pemeran pembantu terbaik.

Film ini mengisahkan seorang dokter bedah, Richard Kimble (Ford), mendapati istrinya dibunuh oleh seorang bertangan satu (Katsulas), dan mereka sempat berkelahi. Namun si dokter ini yang akhirnya dituduh sebagai pembunuh istrinya sendiri, karena ada asuransi besar atas nama istrinya.

Saat bus tahanan yang membawanya ke penjara mengalami kecelakaan, Kimble melarikan diri, dan mencari siapa yang membunuh istrinya sekaligus membersihkan namanya.

Seorang penegak hukum, Gerrad (Jones), bersama timnya, ditugaskan menangkap Kimble dengan segala aksi kejar-kejaran yang menegangkan.

Menjelang akhir cerita, Kimble berhasil mendapatkan alamat si tangan satu, dan mengetahui kalau si pembunuh disewa sebuah perusahaan Farmasi yang ingin memasarkan obat hasil penelitian mereka, yang ternyata obat itu berbahaya bagi liver pasien.

Obat itu dipromosikan oleh teman Kimble, bernama dr. Robert Nichols (Krabbe), dan Kimble dalam investigasinya mendapatkan hasil yang berbahaya, serta mau melaporkannya ke FDA (badan pengawasan obat di Amerika). Karena itulah Kimble mau dibunuh, namun istrinya yang malah celaka.

Pendek kata, saat mau 'launching' produk itulah Kimble muncul, dan mengungkapkan kejahatan Nichols. Akhirnya ilmuwan curang dan farmasi yang punya obat ditangkap oleh 'marshal' Gerrard, sementara Kimble dibersihkan namanya.

Yang menarik dari film ini adalah bagaimana ilmuwan masih dimungkinkan memanipulasi data, supaya obat yang mau diperkenalkan diterima masyarakat. Apakah ini hanya 'imajinasi' penulis skenario? Bisa saja, tetapi biasanya inspirasi itu harus punya 'preseden' yang diakui kalangan luas.

Tidak terdengar keberatan kalangan medis di Amerika atas tema film ini, karena mereka semua tahu hal-hal tersebut mungkin saja terjadi.

Yang juga menarik dari film ini adalah adanya 'inisiatif' pribadi Kimble yang mau melaporkan hasil penelitiannya (tanpa disponsori siapa pun) ke FDA, tentang bahaya obat itu ditanggapi dengan sangat 'kejam' oleh peneliti yang mendukung obat, yaitu temannya sendiri, dr. Nichols.

Namun, seperti film-film 'action' lainnya, kebenaran yang menang. Peneliti curang akhirnya dipenjara, dan peneliti berintegritas dibersihkan namanya, walau harus kehilangan istri yang dicintainya.