Ini 10 Hal yang Akan Menciptakan Kiamat dan Kepunahan Manusia

 Ini 10 Hal yang Akan Menciptakan Kiamat dan Kepunahan Manusia, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sudah sejak lama manusia diberitahu bahwa kiamat akan terjadi di suatu zaman, entah kapan. Itu pengetahuan yang telah disampaikan sejak zaman kuno. Kini, ketika ilmu pengetahuan telah begitu berkembang, dan teknologi semakin canggih, para ilmuwan pun mengembangkan penelitian mengenai kemungkinan datangnya kiamat.

Dalam skenario para ilmuwan, setidaknya ada sepuluh hal yang bisa jadi akan menyebabkan kiamat, dan memusnahkan manusia. Berikut ini uraiannya.

Dampak asteroid atau meteor

Apa yang terjadi pada dinosaurus mungkin dapat terjadi pada kita juga. Dalam sejarah geologis, bumi telah sering terkena tubrukan asteroid atau meteor, dan banyak sekali asteroid berukuran kecil yang masuk ke atmosfir bumi, tetapi terbakar habis.

Jika satu asteroid yang berdiameter 1 km menabrak bumi, maka peradaban manusia akan lenyap. Para ahli menyebutkan bahwa kejadian seperti ini hanya akan terjadi dalam kemungkinan tiap 10 juta tahun atau kurang.

Mungkin Anda pernah menonton film Armageddon, itu serupa dengan hal tersebut, hanya saja tidak ada pahlawan yang akan menyelamatkan bumi.

Robot

Anda yang sering menonton film pasti pernah melihat film tentang robot memberontak pada manusia, dan berakibat akhir dunia, atau singkatnya kiamat. Seiring teknologi yang bertambah canggih, robot pun semakin canggih, dan mereka didesain lebih pintar dari kita. Hal ini memberi tanda bahwa suatu saat bahkan komputer akan mampu mendesain diri mereka sendiri.

Jika tiba saat itu, tentu akan tiba saat dimana mesin akan mampu memanipulasi semua bentuk kemanusiaan, dan robot mampu mencari sumber tenaga mereka sendiri, mengidentifikasi manusia dan menyerang, dan mungkin akhirnya mereka akan berpikir, "Kenapa saya harus menaati manusia?", yang berakhir ke pemberontakan pada manusia.

Global warming

Bumi semakin panas, dan berita mengenai global warming tidak ada hentinya. Ini adalah salah satu cara bumi akan kiamat. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kita sudah terlambat untuk membalik efek global warming, kita hanya dapat memperlambatnya.

Jika ini terus terjadi, bumi akan semakin berbahaya, dan berakhir dengan iklim yang mengancam nyawa. Juga, seiring naiknya temperatur, makanan akan semakin langka, kualitas udara memburuk, dan penyakit bertebaran. WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 150 ribu orang terbunuh karena perubahan iklim.

Perang nuklir

Walaupun mungkin banyak orang telah melupakan keberadaan ancaman nuklir sejak akhir Perang Dingin, tetapi ancaman ini tetap ada. Bahkan beberapa film menyebut bahwa dunia akan berakhir karena hal ini. Dengan kata lain, perang akan menjadi akhir umat manusia.

Physics Today merilis sebuah artikel yang menjelaskan konsekuensi perang nuklir. Disimpulkan bahwa 100 bom nuklir akan membawa sebuah istilah yang disebut "nuclear winter" yang akan menyebabkan bumi berada dalam temperatur terendah selama 1.000 (seribu) tahun. Sedangkan 1.000 hal akan hilang, termasuk di dalamnya mayoritas umat manusia.

Perang biologis

Salah satu kemungkinan dunia akan kiamat adalah perang, dan termasuk di dalamnya adalah perang biologis. Walaupun perang biologis sering terlihat di film, pada kenyataannya ini adalah ancaman nyata dan sangat berbahaya.

Anthrax mungkin sudah lama dan tidak terdengar lagi, tetapi tetap sangat efektif untuk membunuh populasi manusia. Bahkan jika dibuat jadi senjata dalam bentuk partikel aerosol (contohya asap) berukuran 1.5 sampai 5 mikron, ia dapat membunuh 90% populasi manusia. Bahkan banyak virus yang dapat digunakan senjata mematikan di dunia ini.

Pandemik

Serupa dengan perang biologis, ancaman berbahaya lain bagi manusia adalah virus - tetapi bukan virus sederhana, melainkan virus mematikan yang dengan cepat menyebar ke dunia.

Melalui bukti epidemik berbagai penyakit, termasuk HIV dan SARS, ilmuwan mengatakan ada kemungkinan penyakit lain akan terjadi. Kenyataannya, pada 1918, influenza membunuh orang lebih banyak dari Perang Dunia I. Tapi itu terjadi di zaman dulu. Bagaimana jika ada virus baru yang menular, dan terjadi di zaman transportasi dan pergerakan yang sangat maju seperti sekarang?

Letusan gunung berapi (supervolcano)

Di antara 5.000 gunung berapi yang dorman dan aktif di dunia, ada 3 gunung berapi besar di Amerika (satu adalah Yellowstone), ditambah Danau Toba di Indonesia, Taupo di New Zealand, dan Aira Caldera di Jepang.

Setiap gunung berapi ini dapat menyebabkan letusan dalam skala 240 mil, atau dengan kata lain ribuan kali lebih besar dalam sejarah letusan gunung berapi.

Kerusakan yang terjadi akan sangat luar biasa. Yellowstone, sebagai contoh, akan dapat mengeluarkan 200 triliun asam belerang, dan setara dengan 'nuclear winter' di perang nuklir. Bahkan debu dan puing-puingnya dapat menghalangi matahari selama beberapa tahun.

Badai matahari (Solar storm)

Badai matahari terjadi setiap waktu, yaitu fenomena matahari mengeluarkan gelombang-gelombang dari letupannya, dan dapat bergerak di atmosfir dengan kecepatan 4 mil per jam. Mungkin Anda pernah menonton film Knowing, ini dapat disamakan seperti itu.

Akan tetapi, bumi tidak pernah mengalami hal ini sejak 1859, dimana badai tersebut dapat cukup kuat untuk membakar jalur telegraf. Coba bayangkan bila hal tersebut terjadi pada masa sekarang, dimana teknologi berkembang pesat, dan elektronik ada di mana-dimana. Bayangkan semua elektronik di dunia tiba-tiba terbakar.

Lubang hitam buatan

Jika lubang hitam yang mengisap segalanya, bahkan cahaya, tidak terjadi di luar angkasa tetapi di bumi, pasti akan sangat mengerikan. Hal ini bahkan pernah dibayangkan terjadi pada saat Brookhaven National Laboratory mencoba menyalakan Relativistic Heavy Ion Collider (RHIC).

Banyak spekulasi yang mengatakan bahwa eksperimen ini dapat menciptakan sebuah blackhole yang akan memakan bumi. Bahkan ada yang mengatakan bahwa pada saat RHIC dinyalakan, hal serupa blackhole kecil diciptakan, tetapi para ahli fisika membantah rumor ini.

Simulasi komputer dimatikan

Walaupun hal ini terdengar tidak masuk akal, tetapi penjelasan kreatif ini sangat menarik. Ada yang mengatakan bahwa kita hidup dalam sebuah simulasi komputer yang sangat besar, dan hanya menunggu untuk dimatikan. Beberapa ilmuwan bahkan tidak dapat memastikan apakah kita memang hidup, atau kita hanyalah sebuah kode. Serupa dengan film The Matrix.

Beberapa orang memang ada yang membuktikan hal ini, tetapi tidak ada yang pernah mencoba teori tersebut dan membuktikanya secara praktis. Kita hanya berharap tidak ada yang menekan tombol ESC (escape).

Related

Science 1014001018497657828

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item