Ini Saran Dokter dan Ahli, Terkait Penggunaan Masker Saat Olahraga

Ini Saran Dokter dan Ahli, Terkait Penggunaan Masker Saat Olahraga, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Ahli dan dokter tetap menganjurkan penggunaan masker sekalipun saat berolahraga. Sebab di tengah wabah ini pemakaian penutup hidung dan mulut itu penting, guna mencegah penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Akan tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan masker ketika berolahraga.

Dokter spesialis olahraga, Michael Triangto, menuturkan penggunaan masker saat olahraga memang dianjurkan. Asalkan dengan catatan, olahraga yang dilakukan itu berintensitas ringan hingga sedang.

"Kalau intensitas berat memang tidak kami rekomen menggunakan masker. Kami hanya merekomendasikan yang ringan sampai sedang. Penggunaan masker jelas menguntungkan untuk mencegah kita terinfeksi dari orang lain dan kita menginfeksi orang lain," jelas Michael.

"Bagi orang yang mengatakan masker itu berbahaya, itu tolong dipertanyakan. Dokter di rumah sakit itu kan menggunakan masker semua, ada nggak yang tumbang karena masker? Biasanya kan tumbang karena Covid-nya," kata dia.

Ia juga mengingatkan, olahraga untuk menjaga kesehatan sebetulnya tak melulu harus yang intensitasnya berat. Menjaga kebugaran tubuh cukup dilakukan dengan melakukan gerak yang intens, teratur dan dilakukan berkala.

Michael pun menjelaskan beberapa tujuan olahraga di antaranya untuk kesehatan, untuk prestasi—seperti yang dilakukan atlet, dan rekreasi. Ketika untuk tujuan agar tubuh sehat maka intensitas olahraga bisa berkisar antara ringan hingga sedang, sedangkan untuk tujuan prestasi memang umumnya dengan intensitas berat.

Bagi orang yang harus melakukan olahraga dengan intensitas berat—seperti atlet atau latihan tertentu—maka disarankan melakukannya di dalam ruangan atau dengan perlakuan khusus.

"Caranya bagaimana? Apakah tidak boleh mengambil nilai? Boleh. Tapi caranya, jaraknya harus dijaga agar jauh. Harus jauh jaraknya," kata dia mencontohkan latihan khusus untuk pendidikan akademi.

Michael menerangkan, penggunaan masker diakuinya memang mengurangi aliran udara. Meski begitu, kondisi ini masih memungkinkan orang bernapas. Hanya saja, kadar oksigen yang dihirup akan berkurang.

Keadaan tersebut lambat laun atau dalam jangka waktu yang lama akan membuat tubuh beradaptasi. Mulanya memang merasa seolah sesak karena belum terbiasa.

"Itu situasinya sama seperti kita berada di puncak gunung. Dengan oksigen yang tipis maka tubuh berubah mencoba menghasilkan sel darah merah lebih banyak, akhirnya HB-nya akan meningkat dan orang itu, setelah beberapa lama, bisa menyesuaikan diri, maka dia bisa tenang," terang dia lagi.

Karena keterbatasan aliran pernapasan itu, orang yang berolahraga berat tak disarankan menggunakan masker.

"Menggunakan masker memang kadar oksigen berkurang, tapi tidak membahayakan selama kita tidak beraktivitas dalam intensitas tinggi. Nah, bagi seorang atlet yang harus latihan berat, tolong sesuaikan dengan menurunkan intensitasnya atau pilih tempat [khusus] dan tempat menjaga jarak."

Senada, diungkapkan ahli bersertifikat untuk terapi fisik dan spesialis kekuatan, Grayson Wickham. Ia mengatakan, orang bisa tetap melakukan olahraga dengan menggunakan masker. Namun menurut dia, beberapa kelompok perlu dikecualikan dan mendapat perhatian khusus.

"Orang yang memiliki kondisi kardiovaskular atau pernapasan yang mendasarinya, harus berhati-hati ketika menggunakan masker sambil berolahraga. Tingkat keparahan kondisi mereka akan menentukan apakah tepat atau tidak bagi mereka untuk berolahraga ditambah menggunakan masker," kata Wickham seperti dikutip dari CNet.

Ia melanjutkan, orang dengan riwayat penyakit pernapasan umumnya menginginkan olahraga di dalam ruangan tanpa harus menggunakan masker. Pilihan ini pun dinilai lebih aman dan nyaman untuk penderita penyakit pernapasan.

Kondisi itu misalnya, kata Wickham, berupa penyakit asma, gangguan paru obstruktif kronik, bronkitis, fibrosis kritik, fibrosis paru, dan kondisi lain yang memengaruhi jantung dan paru-paru. Jika hendak berolahraga dengan mengenakan masker, perhatian khusus juga perlu untuk orang yang baru mulai berolahraga atau tidak berolahraga dalam jangka waktu yang lama.

"Pantau intensitas latihan Anda dan pertahanan tubuh untuk menghindari gejala seperti pusing hingga pingsan," saran Wickham.

Dokter Michael pun menyarankan hal yang sama soal intensitas olahraga. Ia menekankan, setidaknya ada tiga hal yang penting diperhatikan terkait hubungan olahraga dan penggunaan masker. Pertama adalah jenis olahraga yang dilakukan, kedua soal jenis masker yang digunakan, dan penyesuaian antara keduanya.

"Intensitasnya bisa dikurangi. Dan jenis masker itu macam-macam. Jadi kalau mau olahraga jangan pakai yang N95, tapi pakailah masker kain atau medis. Mudah-mudahan, kita juga mendapat manfaat dengan terbiasa dengan oksigen yang lebih tipis," terang dia.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Sports 2122835697109913515

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item