Kasus Positif Corona di DKI Meningkat, Anies Kembali Berikan Alasan

Kasus Positif Corona di DKI Meningkat, Anies Kembali Berikan Alasan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan naiknya angka terkonfirmasi COVID-19 di Jakarta bukan semata wabahnya meningkat. Namun orang yang positif bisa terdeteksi.

"Kami melihat kalau angka naik itu bukan semata-mata wabahnya meningkat, berarti kita berhasil menemukan orang-orang yang positif. Kenapa? Karena kami semua tahu, wabahnya masih ada di dunia," ujar Anies dalam acara Wisata Vs Corona di Dufan, Ancol, Jakarta Utara.

Anies menerangkan, Pemprov DKI Jakarta telah menambah jumlah pengetesan, sehingga diharapkan mampu mendeteksi orang-orang yang positif COVID-19. Ditingkatkannya kapasitas tes, kata Anies, dapat mencegah semakin masifnya penularan.

"Jadi jangan sampai malah begini, kurangi tesnya supaya angkanya kecil, itu nggak boleh, bahaya sekali. Kurvanya akan turun tapi tesnya kita kurangi, jangan. Tes kita itu sekarang malah digenjot, ditambah, dan orang-orang pikir, 'Pak, kan jadi angkanya naik', tapi yang ketahuannya bertambah. Kami berkepentingan melindungi setiap warga negara Indonesia," katanya.

Anies mengatakan, potensi penularan COVID-19 atau R0 di Jakarta angkanya sudah di bawah 1, yakni sebesar 0,9. Meski demikian, Anies mengakui saat ini angka potensi penularan masih terus naik dan turun.

"Di Jakarta, karena jumlah tesnya tinggi, jumlah confidence interval-nya tinggi. Dengan begitu, ketika kita menyatakan 0,9, itu akurat," katanya.

Lebih lanjut Anies menjelaskan, sebelum memutuskan menerapkan PSBB transisi dengan membuka kembali fasilitas umum melalui beberapa fase, pihaknya terlebih dahulu menentukan tiga indikator, yakni epidemiologi, kesehatan masyarakat, dan fasilitas kesehatan masyarakat.

"Jadi ketika kita mau melakukan pelonggaran kemarin, ada beberapa indikator. Ada indikator epidemiologi, ada indikator kesehatan masyarakat, dan ada fasilitas kesehatan. Tiga itu kita merujuk pada yang dikerjakan oleh teman-teman di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI," katanya.

Anies menegaskan, hal utama yang harus diperhatikan dalam masa PSBB transisi ini kesiapan fasilitas kesehatan. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi apabila ada lonjakan jumlah pasien COVID-19.

"Sebelum pelonggaran yang (dicek) di rumah sakit, puskesmas, karena pemerintah harus mengecek bukan tempat hiburan, bukan tempat perbelanjaan, bukan tempat ibadah, adalah rumah sakit.

“Karena itulah pertahanan kita bila orang keluar dari rumah dalam jumlah yang banyak, berinteraksi, siapa yang paling banyak repot nanti. Pastikan APD cukup, pastikan tenaga medisnya siap, pastikan rumah sakit siap seluruh. Ini adalah benteng pertahanan kita itu sudah begitu," pungkasnya.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 384096601717308745

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item