Kesalahan Umum Pengemudi Mobil Manual Saat Berhenti di Lampu Merah

Kesalahan Umum Pengemudi Mobil Manual Saat Berhenti di Lampu Merah, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan dan juga ruang hiburan selama masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), serta pandemi Covid-19 yang belum mereda, membuat beberapa orang masih belum percaya diri untuk berpergian ke tempat-tempat tersebut.

Akibatnya, mereka pun mencari aktivitas-aktivitas lain yang bisa mengusir rasa bosan, namun tetap aman dan terhindar dari pusat keramaian, salah satunya belajar mobil manual. 

Tidak hanya berguna mengisi waktu luang, belajar mobil manual juga bisa dimanfaatkan untuk melancarkan kembali kemampuan para pengemudi yang belum terlalu mahir atau bahkan belum bisa sama sekali nyetir mobil manual.

Selain belajar melakukan akselerasi awal, para pengemudi pemula juga disarankan untuk memahami teknik deselerasi dengan benar. Seringkali, para pengemudi pemula masih salah kaprah dalam melakukan deselerasi, terutama saat akan berhenti di lampu merah atau kemacetan.

Umumnya, mereka sering terburu-buru memindahkan tuas transmisi ke posisi netral, padahal posisi berhenti masih cukup jauh. Duta Keselamatan Berkendara yang juga pereli nasional, Rifat Sungkar, mengatakan cara tersebut sangat tidak dianjurkan, karena berbahaya dan bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.

“Deselerasi yang tanpa adanya masukin gigi atau netralin gigi dari jauh itu enggak ada gunanya, bener-bener enggak ada gunanya, malah berbahaya. Karena kita enggak punya kontrol dari mobil itu,” jelas Rifat.

Lebih lanjut, kata Rifat, dengan menetralkan tuas transmisi mobil manual ke posisi netral sebelum benar-benar berhenti, juga bisa memberatkan kinerja sistem pengereman. Itu artinya, satu-satunya sistem pengereman yang diandalkan untuk berhenti, hanya bertumpu pada rem roda saja tanpa adanya rem dari putaran mesin.

Idealnya, saat hendak berhenti di lampu merah atau kemacetan tersebut, pengemudi menurunkan tuas transmisi hingga gigi 2, lalu injak rem hingga benar-benar berhenti, baru netralkan tuas transmisi.

“Enggak perlu oper ke gigi 1, karena gigi 1 itu susah masuk kalau dari gigi 2. Jadi buat kalian yang mau tahu, gigi 1 itu paling gede sendiri giginya, jauh sekali bedanya dengan gigi-gigi yang lain. Masalahnya, gigi 1 karena gede makanya kita kalau masukin dorong itu susah, karena kita harus memasukkan ke gigi gede,” beber Rifat.

Selain itu, posisi gigi 1 yang berada di paling ujung sebelah kiri, seringkali pengemudi merasa kesulitan untuk memasukkannya. Khawatirnya, apabila belum terbiasa, justru akan berpotensi salah masuk gigi yang bisa berdampak pada rusaknya komponen girboks. 

Oleh karena itu, Rifat pun mengatakan, dalam menurunkan gigi menjelang berhenti, cukup sampai gigi 2 saja, baru selanjutnya netralkan transmisi ketika sudah benar-benar berhenti.

Related

Automotive 4885307174834783495

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item