Kisah Gelap dan Skandal Bos Samsung yang Kembali Dibicarakan Dunia

Kisah Gelap dan Skandal Bos Samsung yang Kembali Dibicarakan Dunia, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Skandal yang menimpa pimpinan perusahaan elektronik Korea Selatan, Samsung, kembali ramai diperbincangkan. Itu terjadi pascapimpinan de facto Samsung, Lee Jae-Yong atau Jay Y. Lee, dan dua orang eksekutif lainnya dibebaskan dari hukuman.

Padahal, mereka telah terlibat dalam banyak kasus hukum, salah satunya adalah korupsi merger Samsung C&T dan perusahaan pengembang real estate Cheil Industries pada 2015 silam.

Selain kasus merger kontroversial tersebut, ada juga kasus dugaan pemalsuan pembukuan laporan keuangan perusahaan untuk melancarkan jalan Jay Y Lee menjadi nakhoda di grup yang memiliki 59 afiliasi bisnis itu.

Lee bebas setelah Hakim Pengadilan Negeri Won Jung-sook menolak tuntutan Kejaksaan untuk memenjarakan Lee dan dua eksekutif Samsung lainnya, yang didakwa melakukan perdagangan tidak adil dan memanipulasi nilai saham Samsung dalam penggabungan dua perusahaan utama perusahaan tersebut.

Alasan pembebasan tersebut adalah karena Hakim Won menemukan adanya "penjelasan yang tidak memadai tentang perlunya menangkap para terdakwa terhadap prinsip persidangan tanpa penahanan" karena "fakta-fakta dasar telah dijelaskan dan para penuntut tampaknya telah mendapatkan cukup banyak bukti melalui penyelidikannya", lapor Forbes.

Namun demikian, kasus tersebut dipastikan belum terakhir, mengingat jaksa penuntut yang kecewa dengan putusan terakhir menyebut bakal melanjutkan investigasi dan menemukan kasus lainnya untuk memenjarakan Lee.

Sebelumnya pada Jumat, Samsung telah membantah tuduhan manipulasi saham yang ditujukan terhadap Lee. Perusahaan mengatakan tidak masuk akal untuk menyebut Lee terlibat dalam pengambilan keputusan.

"Penyelidikan panjang itu membebani manajemen, yang berada dalam krisis pada saat pandemi virus corona dan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China menambah ketidakpastian," tulis Samsung seperti dikutip BBC News.

Lee Jae-yong (51 tahun) adalah putra Lee Kun-hee, bos besar Samsung Group, konglomerat terbesar Korea Selatan. Dia juga cucu pendiri Samsung, Lee Byung-chul.

Jae-yong menjadi presiden Samsung pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2013 diangkat menjadi wakil ketua Samsung Electronics, divisi yang membuat perangkat termasuk smartphone, televisi, kamera dan hard drive.

Sejak ayah, Lee, menderita serangan jantung pada tahun 2014, ia dianggap sebagai pimpinan de facto dari seluruh kelompok bisnis Samsung.

Menurut majalah Forbes, ayah dua anak itu memiliki kekayaan bersih sekitar US$ 6,6 miliar.

Penangkapan Jae-yong terjadi pada Februari 2017 lalu. Ia didakwa atas perannya dalam skandal politik dan perusahaan yang melibatkan presiden Korea Selatan saat itu, Park Geun-hye. Tuduhan terhadap Lee termasuk penyuapan, penggelapan, menyembunyikan aset di luar negeri dan sumpah palsu.

Samsung dituduh membayar 43 miliar won (US$ 35,7 juta) untuk dua yayasan nirlaba yang dioperasikan oleh Choi Soon-sil, seorang teman Park, sebagai imbalan atas dukungan politik.

Bantuan itu diduga termasuk untuk mendukung merger Samsung yang kontroversial, yang membuka jalan bagi Lee untuk menjadi pimpinan bisnis konglomerat itu.

Lee membantah tuduhan itu. Dia mengaku memberi sumbangan, tetapi mengatakan Samsung tidak menginginkan imbalan apa pun.

Pada Agustus 2017 pengadilan menghukumnya atas tuduhan itu dan memenjarakannya selama lima tahun.

Enam bulan kemudian hukuman itu dikurangi setengahnya, dan Pengadilan Tinggi Seoul memutuskan untuk menunda hukuman penjara, yang berarti ia bebas setelahnya.

Related

News 2702300763986269031

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item