Mengenal Peralihan dari Abad Pertengahan ke Zaman Renaissance

Mengenal Peralihan dari Abad Pertengahan ke Zaman Renaissance, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Ciri dari abad pertengahan—yakni 1700-1750 M—adalah ilmu pengetahuan, dan salah satu filsufnya adalah Voltaire. Zaman yang disebut abad fajar budi ini bertolak pada rasionalisme, dan ditandai oleh rasa optimis.

Mereka beranggapan bahwa semua permasalahan bisa diatasi dengan rasio. Singkatnya, kata kunci yang dilontarkan pada zaman fajar budi ini adalah rasio, empirisme, toleransi, dan persaudaraan duniawi.

Pada awalnya, abad pertengahan yang disebut abad pencerahan ini berasal dari Inggris. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya tata negara liberal, yang terjadi kira-kira menjelang akhir abad ke-17. Sehingga lambat laun ide pencerahan ini tumbuh menjadi keyakinan umum bagi para ahli pikir. Salah satu gejala pencerahan di Inggris disebut Deisme.

Zaman Renaissance

Renaissance adalah gerakan maknawiyah, yang merupakan reaksi terhadap sikap hidup abad pertengahan. Renaissance (kelahiran kembali) adalah kebudayaan klasik. Orang kembali mempelajari bahasa Latin dan Yunani, serta filsafatnya.

Ciri dari masa ini adalah manusia ingin bebas dari ikatan abad pertengahan, dan berusaha mencari pedoman baru dalam kebebasan individu. Cita-cita menjadi pendeta mulai ditinggalkan, mengarah pada masa kejayaan Republik Romawi. Cita-cita tersebut mendorong dipelajarinya berbagai pengetahuan.

Berbagai aliran muncul pada masa ini, seperti humanisme, reformasi, dan kontra reformasi.

Salah satu doktrin filsafat pada zaman ini—Voltaire adalah salah satu yang mendukungnya—adalah empiris. Empirisme adalah suatu doktrin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri, dan mengecilkan peranan akal. Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani, empeiria, yang berarti coba-coba atau pengalaman.

Empirisme sebagaai lawan rasionalisme berpendapat bahwa pengetahuan diperoleh dari pengalaman dengan cara observasi/penginderaan, baik pengalamaan lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia.

Pengalaman merupakan faktor fundamental, dan ia merupakan sumber dari pengetahuan manusia.

Related

History 2671432312059120718

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item