Misteri Kedatangan Imam Mahdi Menjelang Kiamat, Menurut Hadist Nabi

Misteri Kedatangan Imam Mahdi Menjelang Kiamat, Menurut Hadist Nabi, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Munculnya Imam Mahdi menjadi salah satu tanda akan datangnya kiamat. Rasulullah SAW bahkan pernah menyebutkan dalam sabdanya bahwa keluarnya al-Mahdi adalah tanda kiamat besar disertai dengan tanda-tanda yang lain.

Namun, pada kenyataannya, hadits-hadits tentang Imam Mahdi ini tidak kita temukan dalam kitab Sahih, baik Shahih Bukhari maupun Shahih Muslim. Malahan hadits tentang Imam Mahdi lebih banyak diriwayatkan dalam kitab sunan dan di luar kitab hadits enam yang diakui (Kutub as-Sittah).

Salah satu hadits yang sering bertebaran di pesan siaran aplikasi berbagi pesan ataupun media sosial adalah hadits tentang ciri-ciri Imam Mahdi yang datang dengan membawa bendera hitam.

“Jika kalian semua melihat bendera hitam datang dari arah Khurasan, maka datangilah bendera itu. Karena sesunggunya di sana ada Khalifatullah al-Mahdi.” (Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad, [Beirut: Muassasah al-Risalah, 2001]. J. 37, h. 70)

Lantas, bagaimanakah kualitas hadits tersebut?

Setelah dilakukan takhrij, hadits ini hanya terdapat dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal, dan juga disebutkan dalam kitab Kanzul Ummal. Namun dalam ilmu takhrij, kitab Kanzul Ummal tidak dapat dijadikan pegangan dalam melakukan takhrij hadits, karena kitab ini bukan bagian atau termasuk dari al-Mahadir al-Mutabarah (rujukan otoritatif) untuk takhrij, sebagaimana disebutkan Mahmud at-Thahhan.

Selain hadits ini, masih ada lagi hadits lain yang agak mirip, yaitu sama-sama membahas kedatangan al-Mahdi membawa bendera hitam. Berbeda dengan hadits sebelumnya, hadits ini diriwayatkan oleh Ibn Majjah. Imam al-Tirmidzi juga meriwayatkan hadits yang agak mirip.

Walaupun diriwayatkan oleh tiga dari kutub at-Tis’ah, hadits ini belum tentu bisa dipastikan kesahihannya. Imam at-Tirmidzi sendiri ketika meriwayatkan hadits ini mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits gharib.

Istilah hadits gharib yang digunakan oleh Imam at-Tirmidzi biasanya bukan hanya berkaitan dengan jumlah perawinya, atau biasanya disebut dalam musthalah hadits sebagai bagian dari hadits ahad, melainkan juga karena perawinya bermasalah.

Pada kenyataannya, dalam hadits ini ada seorang perawi yang bernama Risydin bin Sa’ad yang divonis dhaif oleh ulama hadits. Sedangkan dalam sanad Tsauban bin al-Madzkur (Riwayat hadits dalam Musnad Imam Ahmad), terdapat seorang perawi yang bernama Syarik bin Abdillah al-Qadhi, yang hafalannya berubah semenjak ia menjabat sebagai qadhi di Kuffah.

Ali bin Zaid, yang juga merupakan salah satu perawi dalam hadits tersebut, divonis sebagai orang yang dhaif, dan juga terlalu tasayyu’ (condong ke golongan Syiah) dengan terlalu berlebihan.

Abu Qilabah, yang merupakan perawi setelah Tsauban, ternyata tidak pernah bertemu dengan Tsauban. Ini membuktikan bahwa selain hadits ini diriwayatkan oleh para perawi yang dhaif, sanad dari hadits ini juga munqathi’ (terputus).

Hadits ini bahkan divonis oleh salah satu Muhaqqiq yang tidak diragukan lagi kredibilitasnya, Syuaib al-Arnauth, sebagai hadits yang dhaif jiddan, yaitu hadits yang sangat lemah sekali.

Oleh karena itu, mengingat hadits ini adalah hadits dhaif, bahkan divonis sebagai hadits dhaif yang parah, juga tidak ada jalur lain selain riwayat di atas, maka hadits ini tetap tidak bisa diamalkan.

Imam Mahdi memang disebutkan Rasul akan muncul sebelum hari kiamat, namun kemunculannya dengan membawa bendera hitam dengan mengacu kepada hadits tersebut tidak bisa kita yakini kebenarannya.

Related

Moslem World 1943241064552200428

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item