Praktik Eksorsisme di Dunia Nyata Ternyata Beda dengan Kisah dalam Film

Praktik Eksorsisme di Dunia Nyata Ternyata Beda dengan Kisah dalam Film, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Eksorsisme, alias pengusiran roh jahat, adalah sebuah ritual Gereja Katolik yang cukup sering diperlihatkan film-film horor produksi Hollywood. Beberapa film yang menampilkan elemen pengusiran setan di antaranya The Excorsist, The Excorsism of Emily Rose, atau The Conjuring.

Industri perfilman Hollywood memandang Eksorsisme sebagai komoditas yang menarik banyak penggemar film genre horor.

Kata 'eksorsisme' pada dasarnya adalah istilah Gereja Katolik yang berasal dari bahasa Yunani, exorkizo. Artinya "mengikat dengan sumpah."

Dalam kepercayaan Katolik, ritual eksorsisme dicontohkan langsung oleh Yesus Kristus yang sering melakukan pengusiran roh jahat semasa hidupnya. Yesus lantas menisbatkan kekuatan tersebut kepada murid-murid-Nya untuk melakukan ritual serupa.

Siapa sangka, eksorsisme sungguhan masih dijalankan sampai sekarang. Termasuk di Indonesia. Tentu saja, ritual yang dijalankan gereja Katolik mengusir roh jahat jauh berbeda dari penggambaran Hollywood. Ritual eksorsisme yang diperlihatkan di film-film produksi Amerika Serikat itu banyak ditambahi 'bumbu-bumbu penyedap' agar dapat menghibur penonton, dan terlalu didramatisir.

Dalam film-film produksi Hollywood, eksorsisme selalu digambarkan sebagai pertempuran antara sang eksorsis dengan roh jahat. Padahal, konsep dasar eksorsisme Gereja Katolik adalah berdoa.

Jadi, tugas seorang eksorsis adalah berdoa kepada Tuhan, memohon agar kuasa-Nya membebaskan sang korban dari roh jahat. Eksorsis tidak terlibat pertempuran spiritual langsung melawan roh jahat. Sebab eksorsis tidak ada 'urusan personal' dengan roh jahat yang mengganggu korban.

Tanda-tanda

Ada tanda-tanda yang menguatkan indikasi seseorang terpengaruh roh jahat. Misalnya perubahan suara, meningkatnya kekuatan fisik, bola mata yang terbalik, mengetahui masa lalu seseorang tanpa mengenal orang tersebut, hingga dapat berbicara bahasa kuno (bahasa Latin atau bahasa Aramaik) dengan lancar dan tata bahasa benar.

Ada alasan eksorsisme tak banyak dilakukan. Sebab Gereja Katolik memang menetapkan aturan-aturan sangat ketat mengenai ritual ini, meliputi aturan untuk memilih seorang eksorsis hingga tata cara pelaksanaannya.

Dalam hal memilih seorang eksorsis, sebenarnya secara teknis semua orang yang telah ditahbiskan menjadi pastor dapat melakukan eksorsisme. Namun, karena pastor pun memiliki kekurangan duniawi, maka penunjukan seorang eksorsis hanya boleh dilakukan oleh seorang uskup. Itu pun sang uskup harus yakin bahwa pastor yang ditunjuk benar-benar memiliki kualitas pribadi dan spiritual yang baik.

Biasanya, seorang eksorsis tidak bekerja sendirian dalam melakukan ritual eksorsisme. Dia harus bekerja bersama sebuah tim. Lazimnya, satu tim eksorsisme terdiri dari eksorsis, seorang psikolog, seorang psikiater, satu dokter umum, dan satu pastor lain.

Seorang psikolog dibutuhkan untuk menangani kondisi kejiwaan korban, psikiater dibutuhkan untuk menangani kondisi syaraf (neurologis) korban, dokter umum dibutuhkan bila korban mengalami manifestasi fisik dari roh jahat dan membutuhkan penanganan medis, serta pastor satu lagi dibutuhkan untuk mendukung eksorsisme lewat doa.

Dalam prosedur ritual eksorsisme, Gereja Katolik juga menetapkan peraturan ketat. Gereja tidak mau eksorsisme digunakan secara sembarangan. Seorang eksorsis sebagai pelaku dan seorang uskup sebagai pemberi izin harus yakin bahwa korban yang bermasalah memang dikuasai roh jahat, bukan karena masalah-masalah medis atau kejiwaan.

Prosedur awal seorang eksorsis menyimpulkan seseorang memang dikuasai oleh roh jahat atau tidak, sebenarnya mirip prosedur yang dilakukan dokter.

Seorang eksorsis pun akan memperhatikan opening dari orang yang mengaku mendapat gangguan roh jahat. Jiwa manusia ibaratnya adalah benteng. Namun benteng itu berlubang setiap kali manusia melakukan kejahatan. Semakin banyak kita melakukan kejahatan, kuasa jahat semakin mudah menyerang kita.

Sangat mungkin, muncul opening karena kita terikat dengan praktik klenik atau okultisme. Perdukunan membuat roh jahat lebih mudah masuk tubuh. Faktor lainnya kalau orangtua atau leluhur kita terikat pada perjanjian dengan kuasa-kuasa jahat.

Related

World's Fact 8737507250195398510

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item