Misteri Hilangnya 43 Mahasiswa Meksiko yang Sangat Membingungkan

 Misteri Hilangnya 43 Mahasiswa Meksiko yang Sangat Membingungkan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sejumlah pakar forensik menemukan jenazah seorang mahasiswa yang hilang pada tahun 2014 di negara bagian Guerrero, Meksiko. Kala itu, mahasiswa bernama Christian Alfonso Rodriguez tersebut hilang bersama 42 kawannya yang berstatus calon guru.

Kepastian penemuan jenazah itu dikonfirmasi kantor Kejaksaan Agung Meksiko. Dari puluhan mahasiswa yang hilang, Rodriguez adalah korban kedua yang dinyatakan meninggal dunia.

Hilangnya 43 mahasiswa Meksiko itu memicu gelombang unjuk rasa menentang impunitas terhadap kelompok kriminal terorganisasi. Pemerintah setempat juga dituding terlibat dalam peristiwa tersebut.

Tak lama usai 43 mahasiswa itu hilang, pemerintah Meksiko menyatakan bahwa mereka dibunuh geng kriminal bernama Guerreros Unidos. Laporan resmi otoritas lokal menyebut gerombolan bersenjata itu mengira para mahasiswa tersebut adalah anggota geng musuh mereka.

Namun merujuk hasil beberapa investigasi independen, klaim pemerintah Meksiko itu diragukan. Penyebab utama hilangnya puluhan mahasiswa itu pun menjadi tanda tanya besar.

Seperti apa kasus puluhan mahasiswa hilang itu terjadi?

Perkara itu terjadi pada 26 September 2014. Para mahasiswa itu hilang setelah mengikuti unjuk rasa di kota Iguala, negara bagian Guerrero. Pada perjalanan kembali ke pusat pelatihan calon guru di kawasan Ayotzinapa, bus yang mereka tumpangi ditembaki sekelompok polisi.

Kepolisian belakangan berkata, tindakan itu dilakukan karena bus tersebut dibajak oleh mahasiswa. Namun sejumlah mahasiswa yang selamat dari peristiwa itu berkata, sopir bus sepakat memberi mereka tumpangan.

Sebanyak 43 mahasiswa hilang setelah kejadian itu.

Apa yang diungkap dalam investigasi resmi?

Laporan penyelidikan pemerintah terbit pada era pemerintahan Presiden Enrique Pena Nieto. Dokumen itu menyebut, para mahasiswa ditangkap personel kepolisian, lalu diserahkan kepada geng Guerreros Unidos.

Tim investigator menyimpulkan, kelompok kriminal itulah yang membunuh para mahasiswa. Jenazah mereka disebut dibakar di tempat pembuangan sampah. Abu jenazah mereka lantas dibuang di aliran sungai.

Mengapa hasil investigasi itu diragukan?

Awal 2015, beberapa penyelidik independen dari Komisi HAM negara-negara Benua Amerika memperingatkan bahwa investigasi sebelumnya 'sangat cacat'. Beberapa potret dari satelit, kata mereka, tidak menunjukkan adanya peristiwa tembak-menembak pada malam hilangnya para mahasiswa itu.

Mereka berkata, karena berbagai bukti sebelumnya lemah, tidak jelas apakah jenazah yang terbakar, atas nama Alexander Mora, ditemukan di pembuangan sampah atau dikubur di area itu. Sebelum ini, Mora adalah satu-satunya mahasiswa yang sudah diidentifikasi.

Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, adalah salah seorang yang mengkritik hasil investigasi tersebut. Tahun 2019, dia memerintahkan dimulainya investigasi baru, yang dia sebut harus 'mulai dari nol'.

Sebagai bagian dari penyelidikan baru, pencarian baru dilakukan di tempat para mahasiswa itu menghilang.

Apa yang terungkap dalam investigasi baru?

Omar Gomez, pimpinan di unit khusus di Kejaksaan Agung, ditugasi mengkoordinasikan penyelidikan baru. Dia berkata, timnya menemukan pecahan tulang, November 2019, di jurang dekat Cocula, sekitar 800 meter dari tempat pembuangan sampah.

Temuan itu dikirim ke Universitas Innsbruck, Austria, untuk analisis mendalam. Ahli forensik di universitas itu menyimpulkan, tulang-tulang itu cocok dengan DNA Christian Alfonso Rodriguez.

Gomez berkata, tidak ada bukti sisa pembakaran di lokasi pecahan tulang ditemukan. Ini bertentangan dengan laporan sebelumnya, bahwa jenazah para mahasiswa itu dibakar.

"Fragmen tulang tidak ditemukan di tempat pembuangan sampah Cocula atau di Sungai San Juan, seperti dinyatakan laporan pemerintahan sebelumnya," kata Gomez. Menurut Gomez, laporan investigasi awal terbukti keliru.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Tim penyelidik berharap dapat menemukan sisa jenazah lainnya agar dapat diteliti. Sementara itu, keluarga para mahasiswa menuntut agar pimpinan penyelidikan awal, Tomas Zeron, diselidiki.

Zeron, yang diyakini telah melarikan diri dari Meksiko, dituduh terlibat dalam penyiksaan beberapa anggota Guerreros Unidos. Mereka disebut berada di bawah tekanan untuk mengaku telah membunuh dan membakar para mahasiswa.

Beberapa keluarga mahasiswa percaya, geng Guerreros Unidos adalah kambing hitam semata. Menurut mereka, Zeron menyimpan informasi penting tentang yang terjadi sesungguhnya kepada para mahasiswa.

Pemerintah Meksiko kini meminta interpol menangkap Zeron.

Related

World's Fact 339413912028764239

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item