Sering Mimpi Buruk Selama Karantina di Rumah? Ini Penyebabnya
https://www.naviri.org/2020/07/sering-mimpi-buruk-selama-karantina.html
Naviri Magazine - Selama wabah virus corona, tak jarang orang mengalami perubahan pada siklus tidur. Beberapa di antaranya mulai sulit beristirahat, bahkan ada yang tidak nyenyak lantaran dihadapkan pada mimpi buruk.
Seorang psikolog sosial di Universitas Maryland, Amerika Serikat, Dylan Selterman pun mencoba menjelaskan penyebabnya. Melansir dari situs Vox, ia mengatakan salah satu pencetus utamanya adalah kecemasan publik atas merebaknya COVID-19. Rasa cemas yang hadir itu akan mempengaruhi kerja otak, bahkan saat tidur.
“Walaupun tubuh dalam keadaan sedang beristirahat, tapi otak tetap bekerja. Inilah yang mempengaruhi mimpi, termasuk apa yang belakangan sedang dipikirkan,” katanya.
Pria yang membangun laboratorium Dreams, Relationships, Emotions, Attraction, and Morality (DREAM) itu juga menjelaskan bahwa otak memilih hal yang ingin dihadirkan dalam mimpi.
“Umumnya selalu berhubungan dengan sesuatu yang tidak biasa, contohnya seperti pandemi saat ini,” ujarnya.
Menambahkan pernyataan Selterman, psikolog dan spesialis tidur dan mimpi dari Universitas Arizona, Rubin Naiman, juga menyebutkan penyebab lain dari mimpi buruk. Ini berhubungan dengan waktu istirahat yang semakin panjang.
“Selama karantina di rumah, tentu keterbatasan aktivitas membuat kita tidur saja,” ungkapnya.
Sayangnya, terlalu banyak tidur berkaitan erat dengan siklus rapid eye movement (REM) atau pergerakan mata normal.
“Berbagai penelitian telah menunjukan bagaimana siklus REM mempengaruhi kehadiran mimpi buruk. Jadi, semakin banyak siklus REM, maka semakin banyak mimpi buruk yang biasanya dialami,” tuturnya, seperti dilansir dari situs LA Times.