Angka Kematian Akibat Virus Corona di Dunia Kini Capai 800 Ribu Jiwa
https://www.naviri.org/2020/08/angka-kematian-akibat-virus-corona-di.html
Naviri Magazine - Korban jiwa akibat virus corona terus berjatuhan di seluruh dunia. Menurut perhitungan Reuters, saat ini angka kematian akibat virus tersebut hampir menyentuh 800 ribu jiwa. Sementara data John Hopkins University dan Medicine, sudah melewati angka tersebut.
Amerika Serikat, Brasil, dan India, menjadi tiga negara yang mencatatkan kasus corona dengan kematian paling tinggi di dunia.
Dalam perhitungan Reuters, hampir 5.900 orang di dunia meninggal setiap 24 jam akibat corona. Data itu merupakan perhitungan rata-rata yang diambil selama dua pekan terakhir.
Angka tersebut setara dengan 246 orang yang meninggal per jamnya. Lebih rinci, satu orang dinyatakan meninggal dunia per 15 detik akibat virus tersebut.
Angka kematian ini pertambahannya stabil yakni membutuhkan sekitar 17 hari untuk mencatatkan 100 ribu korban jiwa.
Di Amerika Serikat, angka kematiannya melampaui 170 ribu jiwa. Sementara jumlah kasus baru mulai menurun.
Banyak sekolah dan universitas membuka kembali ruang kelas untuk siswa meski tingkat tes positif hampir 20 persen di beberapa negara bagian. Tak sedikit sekolah yang kembali menerapkan pembelajaran secara online karena adanya lonjakan kasus.
Sementara di India, angka kematian akibat corona mencapai 50.000 pada hari Senin lalu, lima bulan setelah negara itu melaporkan kematian pertama akibat virus corona.
India hanya negara ketiga, di belakang Brasil dan Amerika Serikat, yang mencatat lebih dari 3 juta kasus terinfeksi. Angka kasus kematian di dua negara tersebut capai 3 persen.
Pakar kesehatan menyoroti Brasil dan Amerika belum memiliki rencana terkoordinasi untuk memerangi pandemi. Karena masih banyaknya pejabat yang fokus pada pengaktifan kembali sekolah dan sektor ekonomi, yang dinilai memungkinkan memperburuk dampak dari pandemi.
Jumlah kematian di Brasil akibat corona melewati 100.000 pada 8 Agustus dan terus meningkat karena sebagian besar kota di Brasil membuka kembali toko dan tempat makan meskipun pandemi dinilai belum mencapai puncaknya di sana.