Biografi Hergé, Petualangan Tintin, dan Sejarah Komik Dunia (Bagian 12)

Biografi Hergé, Petualangan Tintin, dan Sejarah Komik Dunia,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Biografi Hergé, Petualangan Tintin, dan Sejarah Komik Dunia - Bagian 11). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Hergé dan kepribadiannya yang susah dipahami

Ketika beberapa orang membandingkan dirinya dengan Georges Simenon, mereka yang lain merasa bahwa Hergé bukan kolaborator atau anti-Semit, tetapi hanya seorang pria biasa pada masa itu, dan begitu juga dengan Tintin. Misalnya, mereka berpendapat bahwa Jacques Martin, ayah Alix, adalah "produk Vichy" dengan berpartisipasi dalam "Chantiers de la Jeunesse" dari marshal Petain antara 1943 hingga 1941.

Akhirnya, dari pertanyaan yang dilontarkan oleh Pierre Beguin, Hergé dianggap rasis karena mengangap Jepang sebagai penjahat. Selain itu, untuk kasus Tintin di Congo, saat ini warganya lebih memilih untuk menunjuk Tintin sebagai ikon saja.

Hergé juga pernah mengalami waktu yang menyedihkan. ketika pada suatu hari, selama pendudukan tentara Jerman, ia menerima surat dari seorang pembaca anonim:

"Permisi Pak, aku seorang ayah dari beberapa anak, menyatakan kesedihan dan kekecewaan ketika melihat Tintin dan Milo ternyata muncul di Nouveau Soir. Anda tahu bahwa harian itu menyusupkan racun agama yang menyesatkan. Dengan sangat terpaksa, aku tidak menandatangani surat ini.” - Surat anonim, 16 Oktober 1940.

Selama 1930-an, di Eropa terjadi gelombang antisemit, yang sudah dideklarasikan pada pergantian abad kesembilan belas. Di Perancis dan Belgia, belum lagi di Jerman dan Italia, banyak kaum militan Katolik kanan menguasai tanah-tanah negara, dan justru dalam lingkungan seperti inilah Hergé lahir dan dibesarkan, yang sedikit banyak memengaruhinya dalam pembuatan kisah komik Petualangan Tintin.

Seperti pada kisah Si Kuping Belah (1936), pada panel kotak ke-117 ditemukan sketsa pertama seorang Yahudi. Dalam kisah itu, ia adalah pedagang barang antik yang sedang menawarkan patung Arumbaya.

Kisah Bintang Misterius menimbulkan pertanyaan. Berbeda dengan album sebelumnya, yang ditarik dari peredaran selama pendudukan tentara Jerman antara Oktober 1941 hingga Mei 1942, dalam edisi terbitan dari Soir-Jeunesse ditemukan sebuah panel yang menggambarkan dua orang Yahudi dengan hidung bengkok dan bibir tebal, berseru, "Apakah kamu mendengar kata Ishak? Ini adalah akhir dunia! Hei Hei Hei! Itu adalah burung utusan Sulaiman!"

Dan untuk edisi berwarna dari album di atas (1943), penerbit Casterman menuntut perubahan pada panel pertama, dan mengubah nama bankir yang sebelumnya bernama "Bohlwinkel", dan penarikan bendera Amerika Serikat yang dipasang di perahu musuh.

Pada pertanyaan mengenai anti-semitme, banyak contoh dalam cerita yang menjelaskan posisi politiknya, baik yang mendukung ataupun menolak.

Mengenai Yahudi, ia tidak selalu digambarkan sebagai pihak negatif. Sebagai akibatnya, tampak aktivitas peperangan antara Irgun melawan tentara Inggris di Palestina dalam album versi pertama (belum terselesaikan ketika itu) dalam kisah Di Negeri Emas Hitam terbitan 1939, akhirnya tidak dibuat karikaturnya. Lalu, orang kaya Yahudi Amerika, Samuel Goldwood, muncul dalam kisah Si Kuping Belah, dua tahun sebelumnya.

Mengenai pandangan politik, tidak bisa dibantah bahwa Hergé telah lama dekat dengan lingkaran Katolik ekstrim kanan. Namun, sepertinya ia jauh lebih berhati-hati akan pandangannya mengenai paham fasisme dan Nazi Jerman.

Dia tidak pernah secara terbuka menyatakan simpati untuk para Rexisme, apalagi bergabung dengan gerakan ini. Dia menggambarkan dalam kisah Tongkat Ottokar, Belgium menjadi korban dari agresi Jerman.

Selain itu, tampaknya Hergé terinspirasi akan seragam Wehrmacht agar selamat dari sensor pihak tentara Jerman (termasuk penggunaan pesawat militer yang sangat mirip Messerschmitt Bf 109). Album ini diterbitkan kembali pada 1942 di bawah pendudukan Jerman, dengan versi baru berwarna, dan nama "Müsstler" masih dipertahankan dalam versi ini.

Dalam kisah 7 Bola Kristal, beberapa orang mengkritik pemakaian bintang besar (bintang Daud). Ketika bagian pertamanya muncul di Le Soir, bintang ini tidak tampak jelas, dan baru ditambahkan kemudian.

Akhirnya, dalam kisah Tintin di Amerika, ia membuat karakter orang Indian lebih manusiawi daripada pandangan yang berlaku kala itu, "orang biadab dan kejam", dan ia juga melakukan kritik akan pengambilalihan paksa tanah-tanah mereka oleh perusahaan-perusahaan minyak.

Pendapatan Hergé dari Tintin

Seperti yang telah dicatat oleh Pierre Assouline, "Untuk Hergé dan sejumlah penulis dan seniman, pekerjaan tersebut telah membawa mereka ke zaman keemasan, sebagaimana dibuktikan dengan berlimpahnya kekayaan, dan ketenaran selama masa itu.”

Dari musim gugur tahun 1941, penjualan album komik kisah Petualangan Tintin telah mencapai 100.000 eksemplar, dimana penulisnya mendapatkan royalti tidak kurang dari 10% dari prix. Gaji bulanannya mencapai 10.000 franc Belgia selama 1940-1944, termasuk gajinya dari harian Le Soir di tahun 1946.

Kasus Tintin di Congo

Walaupun telah dilakukan pembaruan oleh Hergé dalam versi kedua dari kisah Tintin di Congo tahun 1946, pada akhir 1950 masih ditemukan adanya aspek dekolonialisasi. Baru pada 1970 perubahan tersebut bisa didapatkan di toko-toko buku yang menjualnya. Sedangkan edisi berbahasa Inggris baru tersedia perubahan terbarunya pada 1982.

Namun, sebenarnya, Hergé sudah mendesain panel yang bermasalah ini dalam bentuk warna hitam dan putih pada 1930 hingga 1931 untuk majalah Le Petit Vingtième. Pada 1927, baru saja dirayakan ulang tahun kelima puluh penemuan Kongo oleh Stanley, dan karena itulah Tintin dikirim ke sana.

Sebagaimana kisah Tintin di Tanah Sovyet, kisah ini juga mengandung pesan politis: untuk memuji koloni yang sebenarnya tidak menarik, namun banyak menyediakan tenaga kerja murah untuk Belgia. Seperti yang juga ditulis oleh Hergé, untuk serial Flup, Nénesse, Poussette et Cochonnet (1928), si misionaris Katolik selalu menjadi pahlawan untuk Afrika.

Pada 23 Juli 2007, mahasiswa Kongo di bidang Ilmu Politik di Brussel, mengajukan keluhan kepada pengadilan Belgia terhadap X dan kontra Moulinsart, dan menuntut penghentian penjualan album Tintin di Congo.

Pada saat bersamaan, Komisi untuk Persamaan Ras Inggris (CRE) menemukan bahwa album ini "sengaja dibuat rasis". Beberapa perpustaakan dan toko buku di Amerika Serikat dan London, telah menghapus buku ini dari rak untuk anak-anak, dan memindahkannya ke bagian dewasa.

Dalam penjelasan resminya, Moulinsart terkejut bahwa kontroversi ini muncul lagi. Padahal telah dijelaskan oleh Hergé, bahwa dalam konteks tahun 1930-an semua orang Belgia secara naif berpikir bahwa mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat baik pada daerah kolonialisasinya di Afrika.

Perdebatan mengenai kisah ini selalu dihidupkan kembali setiap dekade, selama setengah abad. Hergé seorang rasis? Tentu pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena ia sendiri hidup pada saat kolonialisme itu berjalan.

Tentu saja ada pihak yang anti-kolinialismie, tapi Hergé mengatakan, “Untuk Kongo, sebagaimana untuk Tintin di Tanah Sovyet, itu dibuat pada masa dimana kolonialisme sedang dipuja oleh kalangan borjuis, dimana aku dibesarkan. Jadi aku hanya mengikuti apa pendapat umum saja waktu itu (1930).”

Jean-Claude De la Royère, seorang pemerhati komik di Belgia, menyatakan, "Melakukan pembenaran politik pada masa lalu adalah hal yang tidak mungkin. Masih banyak hal humanis yang diketengahkannya dalam kisah ini. Sebagaimana kata Dalai Lama selama tinggal di Belgia, Tintin di Tibet telah memberitahukan pada dunia bahwa negara Tibet itu ada.”

Baca lanjutannya: Biografi Hergé, Petualangan Tintin, dan Sejarah Komik Dunia (Bagian 13)

Related

Figures 6161241390934173807

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item