Dampak PSBB: Harga Mobil Bekas Anjlok, Showroom Nyaris Kosong Melompong

Dampak PSBB: Harga Mobil Bekas Anjlok, Showroom Nyaris Kosong Melompong, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Penjualan mobil bekas sempat mengalami kenaikan pada bulan Juli lalu, atau fase kedua PSBB transisi di Jakarta. Hal ini dipicu karena masyarakat banyak yang memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding kendaraan umum di tengah masih kekhawatiran terhadap corona.

Namun, tren diperkirakan bisa berubah setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan aturan ganjil-genap. Pedagang pun sudah mulai khawatir akan adanya potensi penurunan penjualan. Saat pekan pertama, pengunjung sangat sepi, nyaris kosong melompong dari pengunjung.

"Kalau bulan Juli ramai, tapi bulan ini ganjil-genap mulai diberlakukan kayanya mulai sepi deh. Ini saja yang lewat sedikit banget, biasanya kan Senin-Selasa ada aja yang lihat-lihat. Ini agak sepi sih," kata pedagang mobil bekas di WTC Mangga Dua, Sylvia Nuri.

Sepinya pengunjung mulai terasa sejak Sabtu-Minggu lalu atau masa lebaran Idul Adha. Diperkirakan itu juga berpengaruh terhadap menurunnya kunjungan karena banyak masyarakat yang memilih berkumpul bersama keluarga. Namun, Sylvia berharap di akhir pekan ini hingga pekan depan, ada harapan untuk bisa ramai lagi.

"Juli saya saja jual 13 (unit). Sudah mulai ramai, makanya saya mau lihat Sabtu-Minggu ini. Kemarin kan Lebaran, jadi mungkin pulang kampung. Kalau sepi juga, mungkin karena ganjil genap juga kali," sebut marketing dari Gracia Mobilindo.

Kebijakan ganjil genap diberlakukan meskipun di saat yang sama, ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan imbauan untuk mengurangi penggunaan kendaraan umum.

Aturan ini diberlakukan mulai Senin - Jumat pada pukul 06.00 - 10.00 dan 16.00 sampai 21.00. Plat ganjil berlaku pada tanggal ganjil dan plat nomor genap diperbolehkan pada tanggal genap.

Salah satu pertimbangan kembali diterapkannya ganjil genap adalah volume lalu lintas di kawasan ganjil genap mengalami peningkatan pada saat masa PSBB transisi, bahkan di beberapa titik sudah mendekati volume normal dan ada yang sudah melampui titik volume normal 1,47%.

Sementara itu, pemilik Nava Sukses Motor yang berada di Jl. Madrasah No. 23, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Fahmi mengatakan jatuhnya harga mobil bekas sejak April lalu telah membentuk harga baru mobil bekas.

"Belum berubah, kita juga harus menyesuaikan harga itu jadinya," kata Fahmi.

Fahmi mengatakan anjloknya harga mobil bekas masih terjadi, bahkan untuk merek dan model tertentu jatuhnya sangat dalam sampai Rp 60 juta per unit.

Ia pun mencontohkan beberapa mobil yang saat ini masih berada di bawah harga rata-rata dari waktu normal. "Brio RS 2014 sekarang paling mahal Rp 120 juta, dulu kan sampai 140 juta. Expander 2019 GLX di Rp 160 juta, dulu sekitar Rp 217 juta. Turunnya sekitar 60 jutaan," jelas Fahmi.

Related

News 1989880340905208594

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item