Fakta-fakta Mal Tentrem Semarang yang Viral karena Ada Hiu Berenang di Atap
https://www.naviri.org/2020/08/fakta-fakta-mal-tentrem-semarang-yang.html
Naviri Magazine - Mal Tentrem Semarang diserbu pengunjung pada pekan lalu. Mereka rela antre hingga berjam-jam demi melihat akuarium di atap mal. Berikut fakta-fakta Mal Tentrem Semarang yang sempat viral tersebut:
Pemilik Mal Tentrem meminta maaf
Pemilik Hotel dan Mal Tentrem, sekaligus Direktur PT Sido Muncul Tbk (SIDO), Irwan Hidayat, angkat bicara terkait viralnya mal yang baru diresmikan di Semarang itu. Sampai-sampai terjadi kepadatan warga Semarang yang berujung teguran petugas karena dipandang melanggar protokol kesehatan saat pandemi COVID-19 belum usai.
Irwan menjelaskan, pengoperasian Hotel dan Mal Tentrem sudah mematuhi protokol new normal. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan petugas keamanan dan pemerintah setempat.
Namun, antusiasme warga yang sangat tinggi menyebabkan terjadinya kerumunan yang tidak bisa dihindari. Sampai-sampai warga asik berfoto yang dianggap melanggar protokol kesehatan.
Irwan menegaskan, pihaknya bersama Satpol PP dan petugas Babinsa sudah berusaha untuk mengatur, menegur, memberi penjelasan kepada pengunjung, tetapi pihaknya kewalahan karena jumlah pengunjungnya yang sangat banyak.
Atas dasar itu, pihak manajemen mematikan video mapping yang menampilkan animasi akuarium layaknya lautan pada Senin, 24 Agustus 2020.
"Melalui kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, atas saran, teguran kepada kami, baik melalui telepon, WA atau media elektronik dan atas kejadian kerumunan masa yang terjadi beberapa hari ini, kami juga mohon maaf," ungkap Irwan.
Mal Tentrem masih rugi Rp 3,5 miliar
Irwan bercerita, sejatinya peresmian Hotel, Mal dan Apartemen Tentrem diagendakan pada 23 April 2020. Namun, karena pandemi COVID-19, keputusan tersebut ditunda.
Sebagian anggota keluarganya berpendapat, jika hanya meresmikan hotel di tengah pandemi pasti rugi, apalagi bersama mal yang belum ada penyewanya.
Kepada 8 penyewa yang membuka gerai mereka saat peresmian pada tanggal 13 Agustus, Irwan pun membebaskan sewa selama 6 bulan ke depan. Bahkan saat memutuskan membuka hotel dan mal pada 13 Agustus kemarin, Irwan bersama keluarga harus rela menanggung kerugian sebesar Rp 3,5 miliar per bulan selama 9 bulan ke depan.
"Biaya terbesar sebesar 38 persen adalah untuk gaji karyawan kemudian disusul listrik, perawatan dll. Itupun setelah 9 bulan ke depan kami juga tidak tahu pasti apa yang akan terjadi," sambungnya.
Irwan menjelaskan keputusan terbesar keluarga untuk membuka hotel dan mal secara bersamaan adalah ingin membuka lapangan kerja yang lebih luas, supaya ekonomi Semarang bergerak, meriah dan penyewa siap memulai usaha.
Para pengunjung yang sempat membeludak itu, mereka ingin melihat ‘akuarium’ dari videotron yang ada di rooftop mal.
Mengenai peristiwa tersebut, Satpol PP Semarang angkat bicara. Kepala Satpol PP, Fajar Purwoto, mengatakan keramaian pengunjung terjadi pada Minggu (23/8). Kerumunan itu muncul karena pengunjung yang ingin masuk mal.
“Mereka pakai masker tapi dua lainnya tidak dipenuhi, tidak jaga jarak dan menimbulkan kerumunan,” ucap Fajar.
Fajar menegaskan pihaknya yang mendapat laporan tersebut langsung menerjunkan tim. Upaya pertama yang dilakukan ialah sosialisasi.
“Keramaian ternyata sudah sejak Sabtu. Itu euforia karena ada mal baru ya. Ya saya minta pemilik, pengelola mal tegas,” kata Fajar.
Videotron dimatikan
Manajemen mal akhirnya mematikan videotron LED yang diduga menjadi sebab membeludaknya pengunjung tersebut.
General Manajer Tentrem Mall & Suites, Gustaf Riandory menjelaskan, pihaknya telah memastikan penerapan protokol kesehatan selama mal beroperasi.
“Kami menyediakan pendeteksi suhu, masker, dan hand sanitizer otomatis yang kami letakkan di setiap akses masuk ke mal kami, sehingga pengunjung yang masuk ke mal kami dipastikan dalam keadaan suhu yang normal,” kata Gustaf dalam keterangan pers.
Terlepas dari itu, Gustaf mengatakan, pihaknya akan mematikan LED videotron untuk sementara waktu.
“Kami mohon maaf, hal ini kami lakukan karena kami mengutamakan keselamatan dan kesehatan kita bersama,” ujar Gustaf.
Sementara pantauan di lokasi, videotron LED yang diletakkan pada bagian atap mal juga tampak sudah dimatikan. Pengunjung juga tak seramai saat akhir pekan kemarin.