Kasus-kasus Pembunuhan di Jepang yang Masih Misterius

 Kasus-kasus Pembunuhan di Jepang yang Masih Misterius, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Pembunuhan yang penuh misteri, dan bahkan tidak terpecahkan sampai bertahun-tahun, bukan hanya terjadi di film-film. Di dunia nyata pun, ada kasus-kasus yang membuat kita penasaran siapa pelaku atau motif yang melatarbelakangi kasus itu terjadi.

Beberapa kasus pembunuhan di Jepang ini menjadi teka-teki yang seakan tidak ada ujungnya. Mulai dari pelakunya yang sama sekali tak dikenali, motif yang tidak jelas, sampai kronologi peristiwa yang seakan tidak wajar. Apa saja di antaranya?

Pembunuhan Makiko Tsuchiyama

Kasus pertama yang penuh misteri adalah meninggalnya seorang gadis kecil, bernama Makiko Tsuchiyama, di dekat rumahnya sendiri. Makiko, yang baru berusia dua tahun, ditemukan tak sadarkan diri dengan posisi tertelungkup di area selokan. Sayangnya, karena kondisi badannya yang lemah, ia pun meninggal di rumah sakit.

Yang menjadi banyak pertanyaan adalah ditemukannya tanda-tanda bekas jeratan dengan menggunakan tali pada tubuhnya. Juga, menurut keterangan orang terdekat, Makiko pernah ditemukan tidak sadarkan diri di lokasi sama, sebulan sebelumnya.

Keluarganya mengira bahwa itu hanya kecelakaan biasa. Namun, ketika seorang wanita tidak dikenal menelepon setelah kejadian pertama, dan mengucapkan “saya minta maaf” lalu menutup telponnya, sangat terasa ada sesuatu yang misterius terjadi.

Kecelakaan kedua yang menyebabkan Makiko meninggal membuahkan lagi pertanyaan lama tentang siapa wanita penelepon tersebut, dan siapa pelaku yang menyebabkan Makiko tak bernyawa?

Mayat di Taman Inokashira

Di balik keindahan taman Inokashira, sebuah peristiwa mengerikan pernah terjadi pada 23 April 1994. Sebuah kantong plastik yang dikira berisi sampah, ternyata berisi potongan tubuh yang dimutilasi. Sempat menggegerkan, namun teka-teki datang ketika tidak ditemukan bagian kepala dalam potongan tubuh tersebut.

Walaupun polisi kemudian bisa mengidentifikasi mayat itu adalah Seiichi Kawamura, seorang pria berumur 35 tahun, namun tetap saja pelaku dan sebab pembunuhan sadis itu tidak pernah terpecahkan sampai sekarang.

Pembunuhan Keluarga Setagaya

Dianggap sebagai salah satu kasus pembunuhan yang paling misterius, pembunuhan Keluarga Setagaya bagaikan cerita di film horor, dengan kronologi yang agak tidak wajar.

Lingkungan Setagaya, yang ditempati keluarga Miyazawa, memang cenderung sepi, terutama saat malam hari. Hanya beberapa rumah, dan sebenarnya keluarga Miyazawa berniat pindah sebentar lagi.

Namun nahas, hanya satu hari menjelang malam tahun baru, seorang pembunuh tak dikenal memasuki rumah, dan membunuh seluruh anggota keluarga, yaitu Mikio, sang kepala keluarga yang berusia 44 tahun,  Yasuko, istrinya, dan dua anak mereka yang masih kecil, yaitu Niina dan Rei.

Yang ganjil dan tidak wajar adalah bagaimana pembunuh seakan dengan santai melakukan semuanya. Pembunuh sama sekali tidak panik atau terburu-buru, bahkan ia menetap selama beberapa jam untuk makan es krim, menggunakan komputer, dan buang air.

Dengan semua ketidakwajaran ini, seharusnya polisi bisa menemukan jejak sang pembunuh. Namun sampai belasan tahun berlalu, tidak ada bukti apa pun yang mengarah pada siapa pelakunya.

Pembunuhan Yasuko Watanabe

Yasuko Watanabe bekerja sebagai petugas riset di sebuah perusahaan bergengsi ketika siang hari. Di malam hari, ia bekerja di tempat lain, di daerah Shibuya, sebagai wanita penghibur.

Suatu hari, ia menghilang dan baru ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sebuah apartemen, dekat ia biasa bekerja sebagai penghibur. Teka-teki siapa yang membunuhnya belum terpecahkan.

Sebelumnya, tuduhan mengarah pada Govinda Prasad Mainali, yang tinggal di unit apartemen dekat lokasi ditemukannya Yasuko. Govinda bahkan dipenjara selama 15 tahun, sebelum akhirnya tuduhan itu tidak terbukti, dan ia dibebaskan.

Polisi menemukan bukti baru yang mengarah pada orang lain, yang tentunya bukan Govinda. Lalu siapa sang pembunuh sebenarnya? Sayangnya belum juga ada jawabannya.

Pembunuhan Sadanori Shimoyama

Shimoyama adalah direktur pertama perusahaan kereta api nasional di Jepang. Pada 5 Juli 1949, ia menghilang dan mayatnya ditemukan keesokan harinya, akibat ditabrak kereta yang lewat.

Namun, yang menjadi misteri sebenarnya adalah desas-desus tentang apakah Shimoyama bunuh diri atau ada seseorang yang terlibat dalam pembunuhannya. Karena pada saat proses otopsi dilakukan, ditemukan luka-luka pada bagian dalam tubuh akibat pukulan atau tendangan. Dengan kata lain, Shimoyama sebenarnya sudah mati bahkan sebelum kereta menabrak tubuhnya.

Sampai saat ini, beragam teori tentang apa dan bagaimana Shimoyama terbunuh masih belum jelas. Ada yang menyebut ia sengaja bunuh diri, namun ada yang menghubungkan dengan tindakan Shimoyama yang baru saja memberi PHK terhadap banyak karyawan, tepat sebelum ia mati terbunuh.

Penyerangan Hitoshi Igarashi

Hitoshi Iragashi adalah seorang profesor di universitas Tsukuba yang mendalami budaya Islam. Ia juga menerjemahkan buku karya Salman Rushdie, berjudul Satanic Verses. Buku ini mengalami kontroversi panjang, setelah Ayatollah Khomeini menyerukan di tahun 1989 bahwa semua orang yang terlibat dalam pembuatan buku Satanic Verses harus dilenyapkan, karena dianggap telah menghina agama.

Entah berhubungan atau tidak, Hitoshi ditemukan tidak bernyawa, tiga bulan setelah kontroversi panjang akibat Satanic Verses. Ia ditikam berulang kali pada bagian lengan dan wajah, di kantor universitas Tsukuba, sementara identitas pembunuhnya tidak pernah diketahui.

Ada yang beranggapan bahwa keterlibatannya dalam menerjemahkan Satanic Verses yang membuat Hitoshi harus meregang nyawa, namun kejelasan kasus pembunuhan ini tidak pernah terjawab.

Pembunuhan Sakamoto Ryoma

Salah satu tokoh penting dalam sejarah Jepang adalah Sakamoto Ryoma, yang berkontribusi dalam menggulingkan pemerintahan Tokugawa di Zaman Edo. Namun nahasnya, pada sebuah malam ia diserang oleh seorang pembunuh tak dikenal, bersama dengan temannya yang seorang samurai, Nakaoka Shintaro.

Setelah menyerang pengawal Sakamoto, pembunuh yang diketahui bukan hanya satu orang itu menyerang Sakamoto dan Shintaro, lalu pergi melarikan diri. Sampai sekarang, identitas pembunuh tersebut tak juga diketahui.

Pembunuhan Akio Kashiwagi

Akio Kashiwagi, seorang investor real estate kaya raya, ditemukan terbunuh dengan luka tikaman sebanyak 150 kali, pada 3 Januari 1992. Kashiwagi diketahui kerap bermain judi, terutama di Trump Taj Mahal Casino di Atlantic City.

Pembunuhan terhadap Kashiwagi terjadi di rumahnya, yang terletak dekat gunung Fuji, Jepang. Siapa pembunuhnya dan kenapa ia dibunuh, tidak pernah terungkap walau sejumlah teori menghubungkan pembunuhan itu dengan kebiasaan Kashiwagi bermain judi di kasino.

Related

World's Fact 8192500781297552970

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item