Menteri Airlangga Buka-bukaan Soal Potensi Indonesia Jatuh ke Jurang Resesi
https://www.naviri.org/2020/08/menteri-airlangga-buka-bukaan-soal.html
Naviri Magazine - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara mengenai kemungkinan resesi yang bakal melanda Indonesia. Dia bilang, secara teori keadaan resesi terjadi apabila pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut.
Dia menyebut, Indonesia sendiri sudah minus 5,3% pada kuartal II 2020. Dengan demikian, pertumbuhan di kuartal III 2020 menjadi penentu Indonesia masuk ke jurang resesi atau tidak.
"Resesi itu adalah kalau pertumbuhan ekonominya dua kuartal berturut-turut semakin turun. Tetapi kalau ada perbaikan dari minus 5% misalnya, ke angka yang lebih rendah maka itu technically bukan resesi. Namun hari ini kita tidak persoalkan itu resesi atau bukan resesi," kata Airlangga di sela acara kampanye penggunaan masker di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
"Tetapi yang paling penting kita jaga kehidupan masyarakat dengan social safety net dan kemudian kita menjaga agar pertumbuhan tetap terlihat," lanjut politisi Partai Golkar ini.
Dia mengakui, pandemi Covid-19 berdampak luas kepada masyarakat. Tak hanya kesehatan, tapi juga kemanusiaan dan sosial ekonomi. Disebutkan, Covid-19 menyebar ke 215 negara dengan jumlah kasus 24 juta orang, dan lebih dari 827 ribu orang meninggal.
"Dan ini tentunya kita lihat dalam konteks kita sendiri, dari segi ekonomi kita lihat 215 negara memasuki pertumbuhan yang negatif," urainya.
Di antara berbagai negara ini, menurut Airlangga negara-negara tetangga juga terdampak. Disebutkan, pada kuartal II 2020, Filipina minus 16,5%, Singapura minus 12,6%, dan Thailand minus 12,2 %.
"Negara-negara Barat seperti Inggris lebih parah lagi minus 21,7%, Prancis minus 19% dan AS minus 19,5%," tandasnya.