Miris! Gara-gara Corona, 4 BUMN Raksasa Ini Rugi Hingga Triliunan Rupiah

Miris! Gara-gara Corona, 4 BUMN Raksasa Ini Rugi Hingga Triliunan Rupiah,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sejumlah perusahaan pelat merah telah merilis laporan keuangan pada semester I 2020. Sayangnya, pada periode tersebut kinerja mereka anjlok, dihantam pandemik COVID-19. Beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merugi di antaranya PT Garuda Indonesia Tbk, PT Angkasa Pura I dan II, PT Pertamina.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya sempat mengakui perusahaan BUMN 90 persen operasionalnya terdampak COVID-19, untuk itu dia menyebut pada 2021 setoran dividen BUMN ke negara hanya seperempat dari setoran pada 2020.

Lantas seperti apa perusahaan BUMN yang mencatatkan kerugian pada semester I 2020?

PT Garuda Indonesia Tbk merugi Rp10,34 T

PT Garuda Indonesia Tbk membukukan rugi bersih ( unaudited ) sebesar US$712,72 juta atau setara Rp10,34 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS) sepanjang semester I-2020.

Padahal, pada periode sama tahun sebelumnya, Garuda Indonesia mampu membukukan laba bersih sebesar 24,11 juta dollar AS atau setara Rp349,5 miliar.

Menanggapi kinerja semester pertama tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pandemik COVID-19 telah memberikan dampak signifikan terhadap kinerja perseroan.

Menurut Irfan, dengan adanya pembatasan pergerakan dan penerbangan pada masa pandemik, rata-rata frekuensi penerbangan menurun drastis, dari yang sebelumnya melayani lebih dari 400 penerbangan per harinya, menjadi hanya berkisar 100 penerbangan per hari.

"Di samping itu, jumlah penumpang juga mengalami penurunan tajam hingga mencapai 90 persen," kata dia, saat dikonfirmasi IDN Times Minggu 2 Agustus 2020.

Kendati, Irfan memastikan, pihaknya akan terus memperkuat dan mengoptimalkan upaya pemulihan kinerja perseroan di tengah tekanan kinerja imbas pandemik COVID-19.

"Namun demikian kami terus memperkuat langkah pemulihan kinerja seoptimal mungkin, agar perseroan dapat segera rebound dan memperoleh pencapaian kinerja yang semakin membaik. Fokus utama kami adalah mengupayakan perbaikan fundamental perseroan secara terukur dan berkelanjutan," ujar dia.

Pertamina merugi Rp11,4 triliun

PT Pertamina mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 767,92 juta atau sekitar Rp11,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.800/dolar) pada semester 1 2020. Angka ini berbanding terbalik dari raihan laba bersih sebesar US$ 659,96 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan Pertamina, kerugian yang ditanggung Pertamina salah satunya disebabkan pendapatan yang anjlok 19,81 persen secara year on year (yoy) dari US$ 24,54 miliar pada semester I tahun lalu menjadi US$ 20,48 miliar.

Turunnya pendapatan disebabkan, turunnya penjualan minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi dan produk minyak di dalam negeri sebesar 20,9 persen secara tahunan, menjadi US$ 16,57 miliar dibandingkan sebelumnya sebesar US$ 20,94 miliar.

Merosotnya, pendapatan Pertamina juga berasal dari penurunan penggantian biaya subsidi dari pemerintah menjadi US$ 1,74 miliar dari US$ 2,51 miliar pada periode yang sama pada 2019. Sementara, penjualan ekspor minyak mentah, gas bumi, dan produk minyak naik menjadi US$ 1,76 miliar dari sebelumnya US$ 1,61 miliar.

Namun pada periode tersebut, beban produksi hulu dan lifting naik tipis 2,29 persen secara yoy menjadi US$ 2,43 miliar dari US$ 2,38 miliar.

Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II kompak catatkan kerugian

Sepanjang semester I 2020, PT Angkasa Pura I juga mencatat kerugian Rp1,16 triliun. Angka ini berbanding terbalik jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatatkan laba bersih Rp719,27 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), Angkasa Pura I Angkasa Pura I mengalami penurunan beban usaha 3,2 persen menjadi Rp2,73 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan Angkasa Pura II melalui keterbukaan BEI, BUMN pengelola ini rugi Rp838,26 miliar sepanjang semester I 2020. Angka ini juga berbanding terbalik jika dibandingka periode yang sama di 2019, yang masih mencetak laba bersih Rp 363,17 miliar.

Related

News 22131978266842773

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item