Nasib Suram Thailand: Selama Corona Masih Ada, Ekonominya Akan Menderita

Nasib Suram Thailand: Selama Corona Masih Ada, Ekonominya Akan Menderita, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Satu lagi korban jatuh akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Thailand jadi negara teranyar yang mengumumkan data output perekonomian (Produk Domestik Bruto/PDB) kuartal II-2020, dan hasilnya mengerikan.

Pada April-Juni 2020, PDB Negeri Gajah Putih tumbuh negatif (kontraksi) -12,2% dibandingkan periode yang sama setahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Jauh lebih dalam ketimbang kontraksi kuartal sebelumnya yang sebesar -2% YoY.

Kontraksi sudah terjadi dalam dua kuartal beruntun, sehingga Thailand secara sah dan meyakinkan masuk zona resesi. Ini menjadi resesi pertama sejak 2009.

Thailand adalah salah satu negara yang paling awal mencatatkan kasus corona. Sebagai destinasi wisata bertaraf internasional, Thailand menjadi salah satu tempat kunjungan favorit bagi turis dari berbagai negara, termasuk China.

Pada awal 2020, virus corona mulai menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China. Kebetulan saat itu adalah musim liburan Tahun Baru Imlek yang menjadi puncak mobilitas warga Negeri Tirai Bambu. Tidak cuma mudik ke kampung halaman, tidak sedikit masyarakat China yang memanfaatkan libur Imlek untuk pelesiran ke luar negeri.

Apesnya, ada warga Wuhan yang sedang berlibur ke Thailand dan membawa virus corona. Kalau Indonesia baru mencatatkan kasus corona perdana pada awal Maret, kejadian di Thailand sudah sejak 20 Januari. Sejak saat itu, jumlah pasien positif di Thailand bertambah rata-rata 4,46% per hari.

Untuk meredam penyebaran virus corona, pemerintah Thailand (dan hampir seluruh negara) menerapkan kebijakan pembatasan sosial alias social distancing. Pada 26 Maret, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha memberlakukan status darurat nasional. Perbatasan ditutup, dan warga disarankan tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan yang sangat mendesak.

Bagi Thailand, pandemi ini lebih dahsyat dampaknya ketimbang negara-negara lain. Pasalnya, pariwisata memainkan peranan penting dalam perekonomian negara tersebut.

Tahun lalu, pendapatan dari pariwisata menyumbang 11,46% terhadap PDB. Ini merupakan rasio paling tinggi di antara negara-negara ASEAN-5.

Meski sekarang social distancing di Thailand mulai dilonggarkan, tetapi bukan berarti sektor pariwisata bisa langsung pulih. Sebab pariwisata adalah bisnis yang menjual kenyamanan.

Bagaimana bisa turis merasa nyaman kalau virus mematikan masih bergentayangan? Tidak banyak orang yang bersedia bertaruh nyawa untuk bisa pelesiran. Sebelum vaksin atau obat penangkal virus corona sudah tersedia, sulit berharap sektor pariwisata bisa kembali normal.

Oleh karena itu, Thailand diperkirakan menjadi salah satu negara yang pulih paling belakangan dari pagebluk virus corona. Morgan Stanley meramal ekonomi Thailand baru bisa pulih ke level pra-pandemi setidaknya pada kuartal II-2021. Sementara Indonesia diproyeksi sudah bisa pulih pada kuartal I-2021.

Related

News 5264278713906758971

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item