Nasib UMKM di Tengah Corona: Omzet Anjlok hingga Modal Kerja Habis Dipakai Makan

Naviri Magazine - Nasib pelaku UMKM begitu terimbas di tengah pandemi virus corona. Pembatasan sosial yang dilakukan di awal merebaknya virus tersebut membuat pergerakan masyarakat menjadi terbatas, khususnya dalam menjajakan barang dagangannya.

Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari merasa kondisi tersebut membuat pendapatan pelaku UMKM menurun drastis. Ia mencontohkan seorang penjual nasi bungkus yang biasanya berjualan 50 bungkus sehari, saat itu tidak bisa berdagang sama sekali.

“Maka sampai hari ini hampir penjualan omzet para pelaku UMKM itu turun sampai 70 persen. Apa artinya, mereka sesungguhnya sudah tidak bisa lagi hidup mengandalkan usaha yang selama ini dia kerjakan,” kata Supari dalam talk show secara virtual yang ditayangkan di vidio.com.

Saat tidak ada penghasilan tersebut, pelaku UMKM masih tetap harus mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Supari merasa mereka harus menggunakan tabungannya untuk bertahan hidup.

“Dia sudah mulai makan tabungan, dan barangkali sekarang adalah bulan keenam mungkin tabungannya sudah habis. Dan bahkan mungkin sudah mulai makan modal kerja. Itulah kira-kira situasi UMKM saat ini,” ujar Supari.

Untuk itu, Supari menegaskan pihaknya tidak tinggal diam dengan keadaan tersebut. Menurutnya UMKM tidak boleh mati dalam situasi kritis apa pun, termasuk karena virus corona.

Sebab, kata Supari, UMKM menjadi salah satu penggerak perekonomian nasional. Sehingga sejak awal virus corona merebak, ia menuturkan, BRI sudah memikirkan langkah penyelamatan UMKM. 

“Bentuknya apa? Sudah pasti melakukan penyesuaian-penyesuaian kewajiban terhadap kapasitas dia menghasilkan cashflow, bentuknya apa biasa dikenal kata restrukturisasi. Itu adalah penyesuaian-penyesuaian dengan kapasitas nasabah yang omzetnya sudah turun,” tutur Supari.

“Banyak yang dilakukan modelnya mulai dari penundaan pokok, penurunan suku bunga, sampai dengan penundaan bunga. Ini adalah bagian-bagian dari penyelamatan pelaku UMKM,” tambahnya.