Punya 2 Anak dan Dinafkahi Rp 50 Ribu per Hari, Wanita Ini Dicerai Karena Berutang
https://www.naviri.org/2020/08/punya-2-anak-dan-dinafkahi-rp-50-ribu.html
Naviri Magazine - Cerita ini awalnya aku tutupi karena malu. Tapi aku baru tahu kalau cerita ini disebar oleh mantan suamiku sendiri dan kemudian di-share oleh teman yang dicurhati di Facebook.
Awalnya aku kira aku yang salah, tapi saat cerita itu dia sebar, orang-orang malah membelaku. Jadi ceritanya begini, suami punya keyakinan bahwa istri di rumah saja dengan dia sebagai tulang punggung keluarga.
Itu artinya uang belanja pun harus dia yang atur dan aku tinggal nerima uang saja. Masalah mulai hadir saat kami punya dua anak dan dia hanya memberiku uang per hari Rp50 ribu. Dia nggak mau tahu, pokoknya uang segitu harus cukup untuk belanja harian, uang jajan anak, dan kebutuhan rumah.
Saat itu aku menghormati dia dan nggak tega bilang bahwa uang segitu nggak cukup. Jadi diam-diam aku mulai mencari pemasukan tambahan dengan jualan rempeyek.
Tapi itu pun tetap nggak mencukupi karena jualanku memang nggak laris. Alhasil, aku harus jumpalitan nutupin uang itu untuk kebutuhan rumah tangga. Seperti bisa tebak, uang segitu nggak cukup untuk hidup di Jakarta.
Akhirnya aku pun diam-diam pinjam duit ke orang sekitar. Ternyata suami marah banget. Dia bilang aku boros. Ya Allah... boros dari mana jika uang yang dikasih aja nggak cukup untuk belanja sayur dan kebutuhan rumah?
Dia nggak terima penjelasanku dan mulai mengeluarkan kata cerai. Sedih, sakit hati, nggak terima. Bener-bener dia nggak mikir ya? Atau memang dia nutupin kekurangannya dengan menuding aku yang nggak bisa atur keuangan? Apa dia juga nggak memikirkan soal anak-anak kami?
Malu aku. Jadi janda hanya karena uang belanja. Tapi ternyata dia nggak keberatan share cerita ini ke orang lain. Mudah-mudahan terbuka mata hatinya bahwa memang ada kekurangan dirinya dalam hal penghasilan... amin!
(Cerita Bunda Titi, bukan nama sebenarnya, Jakarta)