Ultimatum Sri Mulyani: PNS Kemenkeu Jangan Cuma Jadi Sekrup!

Naviri Magazine - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap seluruh jajaran pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak hanya menjadi alat dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Apalagi Kemenkeu adalah jantungnya perumusan kebijakan ekonomi di Indonesia yang memiliki peran sangat penting.

Menurutnya, Kemenkeu adalah pencipta degup untuk ekonomi Indonesia, penentu arah kebijakan keuangan negara, sehingga harus memiliki tujuan yang tidak boleh dilupakan.

Kemenkeu dinilai harus terus menjadi pemegang degup Indonesia dengan terus memegang teguh tujuan dan sasaran dari apa yang dikerjakan sebagai bendahara negara. Dengan demikian, tujuan untuk memajukan bangsa menjadi lebih nyata.

"Jangan pernah kehilangan orientasi Anda berdegup untuk apa dan menciptakan degupan untuk siapa. Karena kalau Anda bekerja tanpa ada orientasi dan connection terhadap tujuan itu, Anda hanya menjadi sekrup [pasak paku besi], Anda hanya menjadi alat," ujarnya dalam town hall meeting Kemenkeu.

Lanjutnya, saat ini ada sekitar 84.000 jajaran Kemenkeu yang terpilih berada di jantungnya Indonesia untuk terus memberikan degup. Dengan demikian, semua tindakan yang dilakukan Kemenkeu untuk Indonesia baik berupa kebijakan akan sangat berperan penting.

Oleh karenanya, ia berharap seluruh jajaran Kemenkeu merasakan bahwa mempunyai misi yang harus dilakukan, yakni membantu masyarakat dan membangun Indonesia melalui pengelolaan keuangan negara yang baik.

"Saya ingin terus memberikan suatu jembatan, koneksi antara yang Anda lakukan hari ini, di ruangan Anda masing-masing, melalui zoom, atau koneksi ini, ini bukan perkara sepele dan ini tidak untuk membebani Anda, tapi untuk membuat Anda merasa bahwa, oh I have a mission to accomplished. Dan itu mission yang noble, saya punya misi dan misinya mulia banget," jelasnya.

Selain itu, ia berharap jajaran Kemenkeu bisa terus bekerja dengan semangat karena misi yang mulai ini.

"Jadi saya harap Anda tahu bahwa ini penting dan harus menjaga spirit itu, dan koneksi atau hubungan antara yang kita lakukan dengan tujuan kita berbangsa dan bernegara," tegas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.