Utang Negara Terus Naik Akibat Pandemi Corona, Apakah Masih dalam Batas Aman?

Utang Negara Terus Naik Akibat Pandemi Corona, Apakah Masih dalam Batas Aman? naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE) Piter Abdullah Redjalam menilai kenaikan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto akibat pelebaran defisit pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2021 relatif masih aman.

"Masih jauh di bawah batas psikologis 60 persen dari PDB, jadi masih aman," ujar Piter.

Ia berpendapat kenaikan utang mestinya bukan isu yang harus diprioritaskan pemerintah. Sebab, prioritas pemerintah harusnya adalah mengatasi wabah, serta menjaga perekonomian dari kebangkrutan.

Ia mengatakan pelebaran defisit dan kenaikan utang adalah sisi lain dari seluruh kebijakan stimulus yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut dia, dalam kondisi perekonomian yang terimbas pandemi, masyarakat perlu dibantu dengan peningkatan bantuan sosial.

Hal serupa juga, tutur Piter, perlu dilakukan pemerintah untuk menjaga dunia usaha agar tidak terjadi kebangkrutan masal. Caranya adalah dengan memberi insentif yang tertuang dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Kita semua sepakat itu, rasanya tidak ada yang menolak berbagai paket bantuan pemerintah tersebut. Namun, konsekuensi dari berbagai paket tersebut adalah pelebaran defisit APBN, sekaligus berarti pemerintah harus meningkatkan utang," ujar dia.

Pemerintah memutuskan untuk memperlebar defisit dalam RAPBN 2021 menjadi 5,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pelebaran defisit tersebut bakal membawa rasio utang terhadap PDB Indonesia mendekati 40 persen.

Untuk itu, anggota Komisi XI DPR RI Ecky Awal Mucharam meminta angka defisit yang dipatok tersebut tetap dijaga dengan sangat hati-hati.

"Angkanya sudah diusulkan oleh Pemerintah dan dibahas bersama DPR. Jangan tiba-tiba sepihak dilakukan perubahan di luar rentang yang sudah disepakati," kata Ecky Awal Mucharam dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Politikus Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengingatkan bahwa pelebaran defisit terkait dengan utang yang akan menjadi beban generasi ke depan. Oleh karena itu, defisit dari anggaran negara harus tetap hati-hati dan mempertimbangkan aspek kebermanfaatan, efisiensi dan efektivitasnya.

Related

News 4558799917278841870

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item