Wabah Covid-19 Masih Tinggi, Pakar Kritik Anies yang Mau Buka Bioskop

Wabah Covid-19 Masih Tinggi, Pakar Kritik Anies yang Mau Buka Bioskop,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta akan segera mengizinkan pembukaan operasional bioskop di ibu kota. Langkah itu segera dieksekusi setelah Pemprov DKI Jakarta memperoleh restu dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Kendati demikian, rencana itu dikritik oleh Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. Anggota Dewan Pakar IAKMI Hermawan Saputra mengatakan, masyarakat memang membutuhkan akses hiburan.

Namun, ketika poisitivity rate di atas 7% dan total kasus Covid-19 mencapai 160 ribu, sangat disayangkan memutuskan kembali membuka bioskop. Apalagi hampir seluruh sektor yang telah dibuka seperti pusat perbelanjaan, perkantoran ataupun pusat bisnis telah tedampak dan ada yang menjadi klaster baru.

"Bahkan angkanya luar biasa banyak yang tidak terlaporkan. Bioskop kan kebutuhan tersier, dan aktivitasnya cukup padat. Kami menyayangkan kalau dibuka di masa pandemi ini. Sulit melakukan screening pengunjung dan kan tidak tahu riwayatnya mereka. Apalagi kasus positif kebanyakan asimtomatif (tidak bergejala)," kata Hermawan.

Selain sulit melakukan screening bagi pengunjung, ada potensi transmisi aerosol. Ini karena bioskop merupakan tempat yang tertutup dan menggunakan AC serta ada banyak orang dalam waktu lama. Untuk itu, menurut Hermawan, dari sisi kesehatan sulit dikatakan bioskop aman.

Dia juga menyayangkan pernyataan Satgas Covid-19 yang menyatakan bioskop memiliki karakteristik dan kontribusi penting, terutama dalam hiburan masyarakat dan bisa meningkatkan imunitas karena kebahagiaan menonton film di bioskop.

"Kalau pernyataan itu keluar dari mulut pejabat mungkin tujuannya menggerakan ekonomi, tetapi kalau dari pakar ahli kesehatan masyarakat maka itu tidak berdasar. Bioskop memang sarana hiburan tetapi mengaitkan menonton bioskop dengan meningkatkan imunitas prematur dan tidak berdasar," katanya.

Dia menilai membuka bioskop risikonya lebih besar dibandingkan perkantoran. Perkantoran yang memiliki protokol kesehatan yang ketat dan lebih mudah diatur, kemudian dilakukan pergantian sirkulasi udara, masih ada klaster yang muncul.

Hal serupa bisa terjadi di bioskop dengan jadwal film yang panjang dan berdekatan serta perkumpulan orang yang bisa memudahkan penularan virus corona baru penyebab Covid-19.

"Walau ada jaga jarak pake masker itu tetap saja tidak mampu mencegah Covid-19 karena virus corona ini senang pada area tertutup kemungkinan ada transmisi aerosol. Jika satu saja Orang Tanpa Gejala (OTG) lolos, maka menyebabkan penularan masif," kata Hermawan.

Pper hari ini, kasus konfirmasi positif Covid-19 di ibu kota masih tinggi. Berdasarkan data di laman corona.jakarta.go.id, kasus konfirmasi positif di Jakarta mencapai 35.642. Dari jumlah itu, 2.770 dirawat, 26.750 sembuh, 1.144 meninggal, dan 4.978 isolasi mandiri.

Khusus untuk periode 13 Agustus 2020 hingga 26 Agustus 2020 (PSBB transisi), kasus konfirmasi positif bertambah 7.959. Positivity rate sejak 14 Agustus 2020 hingga 25 Agustus 2020 pun tergolong tinggi, bahkan pernah mencapai 12,5% pada 22 Agustus 2020.

Related

News 853462092500071450

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item