Amerika Berharap Palestina Mau Negosiasi dan Berdamai dengan Israel
https://www.naviri.org/2020/09/amerika-berharap-palestina-mau.html
Naviri Magazine - Delegasi Amerika Serikat-Israel yang dipimpin oleh Penasihat Gedung Putih, Jared Kushner tiba di Abu Dhabi pada Senin (31/8) untuk menandai normalisasi hubungan antara Negara Yahudi dan Uni Emirat Arab (UEA).
Dalam kesempatan itu, Kushner juga mendorong Palestina bernegosiasi dengan Israel.
Perjalanan ini disebut sebagai penerbangan bersejarah karena baru terjadi pertama kali. Sebelumnya tidak memungkinkan penerbangan lintas udara.
"Ini adalah pertama kalinya terjadi. Saya ingin berterima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi karena telah mewujudkannya," ucap Khusner setiba di Abu Dhabi dikutip dari AFP.
Kata "damai" dalam bahasa Arab, Inggris, dan Ibrani pun diletakkan di kokpit pesawat yang mereka ditumpangi. Bendera AS juga dikibarkan di samping spanduk Bintang Daud.
Kushner yang juga menjabat sebagai arsitek utama kebijakan Timur Tengah Presiden AS, Donald Trump berkata meski ini kunjungan yang pertama kalinya, ia memiliki harapan lebih di masa depan.
"Meskipun ini adalah penerbangan bersejarah, kami berharap ini akan memulai perjalanan yang lebih bersejarah di Timur Tengah dan sekitarnya. "Masa depan tidak harus ditentukan oleh masa lalu. Ini adalah waktu yang penuh harapan," kata dia.
Kushner kemudian mendesak Palestina yang mengecam langkah normalisasi UEA-Israel untuk tidak terjebak masa lalu.
Warga Palestina kecewa dengan kesepakatan terbaru UEA dengan Israel dan menganggap sebagai pengkhianatan atas perjuangan mereka. Dia meminta Palestina untuk mau membuka diri untuk negosiasi dengan Israel.
"Ketika mereka siap, seluruh wilayah sangat bersemangat untuk membantu mengangkat dan memajukan mereka. Tapi mereka tidak bisa terjebak di masa lalu, mereka harus datang ke meja perundingan," katanya.
UEA dan Israel sepakat melakukan normalisasi hubungan pada 13 Agustus yang ditengahi oleh AS. Sejumlah pihak, seperti Iran dan Otoritas Palestina, mengecam keputusan itu.
Uni Emirat Arab menjadi negara Teluk pertama dan negara Arab ketiga yang menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel.