Amerika Tak Mau Gabung Program Vaksinasi Global Corona WHO
https://www.naviri.org/2020/09/amerika-tak-mau-gabung-program.html
Naviri Magazine - Amerika Serikat tidak akan gabung dan berpartisipasi dalam upaya internasional mengembangkan dan mendistribusikan vaksin corona yang digagas WHO.
Presiden Donald Trump pada Juli lalu secara resmi menarik AS keluar dari organisasi kesehatan dunia itu.
"Amerika Serikat akan terus melibatkan mitra internasional untuk memastikan mengalahkan virus ini, tetapi kami tidak akan dibatasi oleh organisasi multilateral yang dipengaruhi oleh WHO dan China yang korup," kata juru bicara Gedung Putih Judd Deere dikutip dari CNN.
Menurut dia, Trump tidak mau mengambil risiko nantinya vaksin itu tidak sesuai standar FDA, organisasi obat dan makanan AS.
Selain ketidakpercayaan Trump terhadap aliansi global dan WHO, AS sudah memiliki operasi sendiri untuk membuat vaksin. Hal ini memperkuat alasan AS tidak ikut dalam operasi vaksinasi WHO.
AS diketahui tengah melakukan upaya mempercepat pengembangan obat, vaksin, dan langkah-langkah lain untuk memerangi pandemi.
Setidaknya sudah ada dua vaksin Covid-19 sedang dalam uji coba tahap 3 di AS yang dibuat oleh Moderna dan Pfizer/BioNTech, lalu dua lagi diharapkan untuk memulai uji coba tahap 3 pada pertengahan September.
Trump mengakhiri hubungan AS dengan WHO karena kecewa terhadap kegagalan organisasi itu dalam mengatasi penyebaran virus corona.
Sebelum putus hubungan, AS telah lebih dulu menghentikan donasi Negeri Paman Sam untuk WHO.
AS menyumbangkan US$445 juta kepada WHO setiap tahun dari total US$4,8 miliar bujet lembaga itu. Jumlah tersebut yang terbesar dari negara lain.
Dia menyetop bantuan itu karena menganggap WHO tidak serius menanggapi wabah virus corona di China hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia.
Trump berulang kali menuding organisasi WHO bias terhadap China. Trump bahkan menyebut WHO sebagai boneka China karena dinilai terus membela Negeri Tirai Bambu.
Penarikan diri AS dari WHO yang mulai berlaku Juli mendatang itu menuai kritik dari anggota parlemen bipartisan, asosiasi medis, organisasi advokasi dan sekutu di luar negeri.
Calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden dalam kampanye berjanji untuk membatalkan keputusan tersebut pada hari pertama dia menjadi presiden AS jika terpilih.
Sementara itu para kritikus mempertanyakan apakah WHO cukup independen, mengingat kekayaan dan kekuasaan China yang meningkat.
Mereka merujuk pada pujian berlebihan dari WHO atas tanggapan China terhadap pandemi virus korona.