Apakah Air Mineral Punya Masa Kedaluwarsa? Ini Jawabannya

Naviri Magazine - Hampir semua makanan atau minuman memiliki masa kedaluwarsa. Termasuk air mineral. Kalau kita perhatikan pada botol kemasannya, terdapat tanggal kedaluwarsa. Pertanyaannya, apakah air mineral memang bisa kedaluwarsa?

Air mineral kemasan diproduksi dari sumber mata air yang mengandung mineral tinggi. Biasanya, air diambil dari bawah tanah yang terlindung dari risiko pencemaran. Maka dari itu, air mineral mengandung zinc, zat besi, kalsium, dan magnesium.

Setiap hari, kita dianjurkan untuk minum air sebanyak delapan gelas, atau sekitar dua liter.

Menurut Live Science, masa kedaluwarsa ditujukan untuk botol atau gelas plastik yang digunakan. Kemasan ini berisiko mengalami "kebocoran" yang mengakibatkan air terkontaminasi bahan kimia dalam botol. Dampaknya, rasa air mineral bisa berubah atau menimbulkan bau.

Kebocoran bisa terjadi karena botol sudah terlalu lama disimpan (lewat masa kedaluwarsa), botol rusak, terjemur di bawah matahari, atau diisi air panas.

Di Indonesia, semua barang konsumsi harus mencantumkan tanggal kedaluwarsa. Hal ini sesuai Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan:

Setiap orang yang memproduksi atau menghasilkan pangan yang dikemas ke dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan, wajib mencantumkan label di dalam dan atau di kemasan pangan.

Pencantuman label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sedemikian rupa, sehingga tidak mudah lepas dari kemasannya, tidak mudah luntur atau rusak, serta terletak pada bagian kemasan pangan yang mudah untuk dilihat dan dibaca.

Intinya, air mineral sebenarnya tidak punya masa kedaluwarsa. Namun, karena adanya faktor botol plastik sebagai bahan kemasannya, hal ini bisa mengakibatkan rasa dan kualitas air mineral rusak. Maka dari itu, sebaiknya segera habiskan air mineral sesaat setelah dibuka.