Cek Fakta: Benarkah Habib Rizieq Meninggal Akibat Ditabrak Unta di Arab Saudi?
https://www.naviri.org/2020/09/cek-fakta-benarkah-habib-rizieq_24.html
Naviri Magazine - Baru-baru ini beredar sebuah kabar viral mengenai kondisi dari petinggi Front Pembela Islam (FPI) di Indonesia, Habieb Rizieq Shihab.
Dari sebuah informasi yang beredar di platform media sosial Facebook, dikabarkan bahwa HRS telah meninggal dunia akibat tertabrak unta di Arab Saudi.
Informasi ini disebarkan oleh seorang pemilik akun Facebook dengan nama Yoga Howedes.
Yoga membagikan foto tangkapan layar media online Amerika Serikat, New York Times yang diberi judul ''HRS dilaporkan tewas tertabrak Unta pada acara Balapan Unta di Arab Saudi”.
Namun berdasarkan cek fakta yang dilakukan oleh situs Turn Back Hoax pada Selasa 22 September 2020, diketahui bahwa informasi tersebut salah atau bisa disebut Hoaks.
Turn Back Hoax menjelaskan hal-hal yang janggal terkait postingan dari Yoga Howedes tersebut.
Adapun narasi yang ditulis dalam tangkapan layar postingan Yoga Howedes adalah sebagai berikut.
"Sumber lokal menuturkan si Korban dengan sengaja menerobos batas dan memasuki lintasan balap.
"Setelah ditelusuri lebih dalam ternyata beliau sedang mabuk Pipis unta karena tengah mengalami masalah finansial serius. Tetangga terdekat menuturkan setiap hari didatangi debt kolektor sebelum akhirnya mengalami depresi berat."
Faktanya, ketika tim Turn Back Hoax mengunjungi situs dari New York Times dan mencari artikel dengan kata kunci "HRS" dan "Arab Saudi", tidak ada berita seperti itu muncul seperti yang diunggah oleh sumber klaim.
Unggahan tersebut disinyalir sebagai hasil suntingan yang dibuat oleh oknum untuk bisa menyesatkan netizen yang ada di tanah air.
Terlebih unggahan-unggahan terdahulu dari akun Facebook bernama Yoga Howedes memang didominasi oleh pemberitaan hoaks.
Berdasarkan semua keterangan di atas, maka informasi yang disebarkan oleh pemilik akun @YogaHowedes termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Untuk itu, bagi masyarakat khususnya pengguna media sosial, disarankan untuk lebih teliti terhadap pemberitaan yang tersebar belakangan ini dan jangan mudah menyebarkan informasi yang belum tentu akan kebenarannya.