Dampak Corona, Pengusaha Pesta Pernikahan Ganti Jualan Bunga Duka Cita
https://www.naviri.org/2020/09/dampak-corona-pengusaha-pesta.html
Naviri Magazine - Pengusaha di bidang jasa pernikahan amat terpukul oleh pandemi COVID-19. Sebab merebaknya virus Corona membuat pesta pernikahan atau resepsi dilarang sehingga menghambat rezeki mereka. Mereka pun akhirnya memilih banting setir.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pernikahan dan Gaun Indonesia (APPGINDO) Andie Oyong mengungkapkan pengusaha katering pernikahan putar haluan menjadi penjual makanan beku atau frozen food.
"Contoh misalkan yang industri katering yang pada saat PSBB kemarin atau semi lockdown kemarin mereka beralih menjadi jual frozen food, atau menjual makanan rumahan yang online," kata dia saat dihubungi.
Sementara penyedia jasa dekorasi pernikahan banting setir menjadi florist, dalam hal ini menyediakan paket karangan bunga duka cita untuk korban virus Corona.
"Kalau dekorasi yang tadinya dia dekor dengan lengkap dan sebagainya (untuk pernikahan), dia berubah menjadi florist. Karena mohon maaf pada masa kemarin PSBB kan ada lah ya yang korban-korban COVID-19. Ini (jasa dekorasi) jadi beralih untuk usaha bunga duka cita," sebutnya.
Sementara industri turunan dari pernikahan yang tidak bisa melakukan inovasi yang tidak melenceng jauh dari bisnis intinya, benar-benar terpaksa beralih menjadi penjual makanan.
Namun setelah PSBB dilonggarkan, mereka perlahan bisa kembali menjalankan bisnis semula dengan ditambah inovasi untuk menyesuaikan diri di adaptasi kebiasaan baru (new normal).
"Contoh yang kartu undangan sudah nggak main cetakan lagi karena jumlahnya down size, Jadi mereka bikin invitation online," sebutnya.
Untuk wedding organizer pun demikian. Mereka harus lebih kreatif. Jika biasanya mengurus pesta pernikahan dengan jumlah tamu yang banyak, kini menyesuaikan hanya untuk akad atau pemberkatan.
Adanya inovasi tersebut pun membuat mereka terhindar dari ancaman gulung tikar atau tutup usaha.
"Jadi tidak ada yang benar-benar gulung tikar tapi memang mereka harus cari inovasi-inovasi baru," tambahnya.