Faisal Basri: Indonesia 100% Resesi, karena Tak Maksimal Tangani Corona
https://www.naviri.org/2020/09/faisal-basri-indonesia-100-resesi.html
Naviri Magazine - Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan sulit pulih, mengingat kasus penularan covid-19 terus meningkat setiap harinya. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 juga diproyeksikan akan tumbuh negatif, yang artinya Indonesia akan masuk ke jurang resesi.
Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan, pertumbuhan ekonomi di RI mustahil untuk bisa tumbuh, jika penanganan covid-19 belum bisa tertangani dengan baik. Melihat kasus penularan kasus covid-19 terus melonjak menyentuh 2.000 hingga 3.000 dalam waktu 24 jam.
Indonesia, menurut Faisal Basri perlu belajar dari Finlandia, Singapura, Malaysia, dan Thailand yang tidak mengutamakan ekonominya, namun penanganan covid-19 justru membuat negara-negara tersebut bisa dengan cepat memulihkan ekonomi.
Seperti diketahui, Finlandia, Singapura, dan Malaysia telah resmi menjadi negara yang masuk jurang resesi di tahun 2020 ini. Tapi para turis mancanegara, yang berpotensi menghasilkan devisa sudah boleh masuk ke negara mereka.
"Indonesia tidak boleh masuk, masih di-blacklist karena reputasi menangani covid-19 buruk ke empat di dunia. Sadar tidak sadar, kita sedang dihukum dunia. Gara-gara tidak becus menangani pandemi ini," jelas Faisal saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR.
Oleh karena itu, Faisal memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 akan berada pada titik -3%. Jika demikian, Indonesia akan jatuh ke jurang resesi.
Faisal pun juga sempat mengkritik Menko Perekonomian Airlangga yang sempat mengatakan kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 lebih sedikit kontraksinya dibandingkan dengan kuartal II-2020, artinya Indonesia tidak resesi.
"Kuartal III-2020 perkiraan saya minus 3%, tapi Kata Menko [Airlangga] itu nggak resesi. Menko aja pemahaman resesinya nol besar. Kata Menko kalau triwulan II 5,3% minusnya, triwulan III minus 5%, itu ga resesi, karena minusnya turun. Ngeri nggak? komandan ekonominya nggak ngerti resesi apa," tutur Faisal.
Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 mencapai 2,97%. Kemudian pada kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia terkontraksi, hingga minus 5,32%.
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2020 mendatang berada pada kisaran 0% hingga -2%. Adapun untuk proyeksi pertumbuhan ekonomi sampai akhir tahun 2020, diproyeksikan bisa tumbuh positif 0,2% hingga -1,1%.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai -1,1%, merupakan sebuah prestasi.
"Kita kalau bisa minus 1,1%, itu prestasi sekali di 2020 dalam konteks global sekarang. Kita sekarang sudah di bulan akhir Agustus ini menjadi waktu kita semakin terbatas. Di dunia belum ada tanda-tanda perbaikan perkembangannya masih luar biasa menakutkan," ungkap Febrio dalam diskusi virtual.