Kisah Hilangnya 5 Orang di Tengah Kebakaran yang Sangat Misterius (Bagian 1)

Kisah Hilangnya 5 Orang di Tengah Kebakaran yang Sangat Misterius

Naviri Magazine - Hari Natal identik dengan kegembiraan dan syukur, namun hal itu tidak berlaku untuk orang-orang di Fayetteville, Virginia Barat, pada tahun 1945. Saat itu, di malam sebelum Natal, para warga dikejutkan oleh terbakarnya rumah seorang pengusaha batu bara. Sebagian besar anggota keluarga itu selamat, namun 5 orang di antara keluarga itu menghilang.

Penyelidikan yang saat itu dilakukan tidak menemui titik terang. Lima orang tersebut tidak ditemukan dalam puing-puing rumah, baik dalam keadaan hidup ataupun telah tewas

Adalah keluarga Sodder yang mengalami musibah saat itu.

Keluarga Sodder beranggotakan 12 orang, yaitu George Sodder (50), seorang imigran asal Italia yang menjalankan bisnis batubara, dan istrinya, Jeannie Sodder, dan 10 anak mereka.

Anak tertua mereka telah masuk di militer, jadi di rumah tinggal 9 anak lain, yaitu John (23), George jr. (16), Marian (17), Maurice (14), Martha Lee (12), Louis (10), Jennie (8), Betty (6), dan Sylvia (2).

Tragedi

Pada malam itu, keluarga Sodder sedang menunggu datangnya hari Natal esok hari. Marian memberikan mainan baru untuk adik-adiknya, dimana Martha, Jennie, Betty, Maurice dan Louis asyik bermain hingga pukul 10 malam, ketika ibu mereka menyuruh mereka untuk tidur.

Sedangkan George, John, dan George jr., telah beristirahat lebih dahulu karena kelelahan setelah bekerja seharian di bisnis sang ayah. Setelah mereka semua pergi tidur, Jeannie mengunci seluruh rumah, dan membawa Sylvia untuk tidur bersamanya. Di malam itulah tragedi terjadi.

Jeannie dan George Sodder

Pada tengah malam, Jeannie terbangun setelah mendengar telepon yang berdering dari kantor George di lantai bawah. Setelah diterima, ternyata hanya seorang wanita yang salah sambung, dan Jeannie kembali ke kamar untuk tidur. Di keterangan selanjutnya, Jeannie mengatakan wanita itu tertawa dengan cara yang aneh.

30 menit kemudian, Jeannie kembali terbangun, kali ini dia mendengar sesuatu seperti membentur atap rumahnya, dan memantul mantul. Namun karena hanya mendengarnya sebentar, Jeannie kembali tidur.

Setengah jam kemudian, Jeannie terbangun lagi, dan kali ini benar-benar membuatnya kaget. Dia melihat asap ada di dalam kamarnya, dia merasa ada yang terbakar di dalam rumahnya. Setelah melihat ke seluruh rumah, diketahui sumber api berasal dari ruang kerja George.

Jeannie yang panik mulai berteriak, dan membangunkan George dan Marian. Marian kemudian diminta membawa Sylvia yang berada di kamar atas, untuk dibawa keluar. Setelah itu, Jeannie dan George menuju kamar anak-anak yang lain untuk membangunkan mereka.

Namun, hanya John dan George jr. yang terbangun. Setelah itu, Jeannie dan Marian yang telah berada di luar rumah segera meminta tolong warga sekitar. Sementara George bersama kedua putranya mencari cara kembali masuk ke rumah yang telah dilalap api.

George, yang saat itu nekat untuk kembali ke dalam rumah, ternyata gagal mencapai lantai 2, kamar anaknya yang lain berada, karena tangga penghubung saat itu penuh api. George berpikir bahwa tangga yang tidak dapat dilewati itulah yang membuat putra putrinya keluar rumah.

George kemudian mencari cara lain mencapai kamar di lantai 2. Dia memanjat tembok di sebelah rumah, dan memecahkan kaca kamar, tapi dia tidak melihat seorang pun di kamar itu.

Mereka kemudian menjalankan truk untuk mempermudah masuk ke kamar melalui jendela yang telah dipecahkan tadi, namun truk tersebut tidak juga mau dinyalakan, mungkin akibat cuaca saat itu terlalu dingin (bulan Desember merupakan musim dingin).

Marian, yang saat itu meminta pertolongan, menuju rumah salah satu warga, dan mencoba menelepon pemadam kebakaran Fayetteville, namun tidak ada jawaban. Lepas dari jam 1 dini hari, salah seorang tetangga pergi ke tempat pemadam kebakaran, namun sialnya para petugas tidak ada di sana.

F.J Morris, kepala pemadam kebakaran, mengatakan kekurangan petugas karena Perang Dunia 2, dan petugas yang masih ada sedang berada di rumah untuk merayakan Natal esok hari.

Dengan tidak adanya bantuan dari pemadam kebakaran, tentu saja membuat rumah keluarga Sodder tidak tertolong lagi.

Pagi harinya, George, George jr., dan John, harus menjalani perawatan karena luka bakar yang mereka derita. Di lokasi kejadian, para tetangga dan petugas pemadam kebakaran yang datang pukul 8 pagi langsung melakukan penyisiran dan pembersihan rumah itu untuk mencari 5 anggota keluarga Sodder yang diyakini berada di dalam rumah saat kebakaran terjadi.

Jam 10 pagi, kepala pemadam kebakaran melaporkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban (mayat, tulang dan organ lainnya) di TKP yang masih dapat diidentifikasi.

Penyelidikan setelah tragedi

Beberapa kejanggalan setelah insiden mulai terkuak, mulai dari tidak ada tanda-tanda mayat yang ditemukan di TKP, hingga perkiraan bahwa kebakaran tersebut adalah rencana satu pihak untuk tujuan tertentu.

The Smithsonian Institution, dalam laporannya mengatakan, "dalam kebakaran seperti itu seharusnya masih dapat ditemukan 5 tulang belulang, atau paling tidak 4."

The Smithsonian juga turut membantu penyelidikan ini hingga 1949. Saat itu dilakukan kembali penggalian di area rumah keluarga Sodder, dan ditemukan tulang belakang.

Tapi ketika diteliti, ternyata tulang tersebut bukan tulang anak-anak, tapi seorang dengan usia 19-22 tahun. Yang akhirnya diketahui bahwa tulang tersebut berasal dari sebuah pemakaman di Mount Hope, tapi siapa dan untuk tujuan apa tulang itu diletakkan di sana tidak ada yang tahu.

Baca lanjutannya: Kisah Hilangnya 5 Orang di Tengah Kebakaran yang Sangat Misterius (Bagian 2)

Related

World's Fact 7867841681572775988

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item