Kisah Mahasiswa UIN Wisuda Online Sambil Jaga Ayah yang Terkena Stroke di RS

Kisah Mahasiswa UIN Wisuda Online Sambil Jaga Ayah yang Terkena Stroke di RS, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Tidak seperti wisudawan lainnya, Muhammad Mujahid (24), mahasiswa Universitas Islam Negri (UIN) Antasari Banjarmasin, Kalimantan Selatan jurusan Tadris Bahasa Inggris harus melakukan wisuda daring di Rumah Sakit.

Pasalnya, satu hari sebelum wisuda, sang ayah mendadak terkena stroke dan harus dilarikan ke Rumah Sakit.

"Berawal pada Jumat dini hari, satu hari sebelum saya akan diwisuda. Tiba-tiba Ibu mengetuk pintu kamar saya dan bilang 'Nak, ayah kena stroke ringan!'" tutur Mujahid.

Mendengar hal itu, Mujahid bergegas mencari bantuan dari tetangga untuk menolong sang ayah yang tidak dapat menggerakkan bagian sebelah kanan tubuhnya. 

Mujahid mengaku sempat tidak terpikirkan bahwa besoknya dia harus melaksanakan wisuda online karena kondisi kesehatan Ayah menjadi prioritas utamanya. 

Namun setelah ditangani oleh tim medis Rumah Sakit, Mujahid sempat kembali pulang untuk mengambil perlengkapan wisuda. Keesokan harinya, Mujahin melakukan seluruh proses wisuda daring tersebut sembari menjaga Ayahnya yang terbaring di kamar rumah sakit.

Mujahid mengatakan, sudah sejak jauh hari pernah meminta kepada sang ayah untuk memindahkan tali toga saat wisuda daring, namun Tuhan menggariskan hal yang berbeda, Mujahid harus memindahkan tali toganya sendiri.

"Kebetulan waktu itu mama lagi di luar karena ada satu hal yang harus beliau lakukan, sehingga hanya tersisa saya dan ayah saja di kamar, tiba-tiba ayah terbangun dan saya hampiri beliau untuk menamani sambil memijat kaki beliau," tutur Mujahid.

Selama seremoni, peserta wisuda harus menyalakan kamera video. Sehingga situasi Mujahid yang berada di sebuah kamar rumah sakit dan tengah memijat kaki sang Ayah tampak di layar. Tanpa dia sadari, operator wisuda daring menangkap gambar tersebut dan menjadi viral di media sosial.

Tidak sedikit warganet yang kemudian memberikan dukungan dan doa kesembuhan bagi Ayah Mujahid. Mujahid merasa tersentuh dan berterima kasih.

"Untuk sekarang kondisi beliau agak mulai membaik, jika sebelumnya tidak bisa tersenyum, tidak bisa menjulurkan lidah, tidak bisa makan bubur, sekarang beliau sudah bisa melakukan hal-hal itu," tambahnya.

Saat ini, harapan utama Mujahid adalah untuk kesembuhan sang ayah sehingga dapat kembali pulih seperti sedia kala.

"Kejadian ini membuat saya semakin sadar, banyak hari yang saya lewatkan begitu saja, beruntung Tuhan masih mengizinkan saya untuk mengukir hari-hari bersama ayah hingga detik ini," tutup Mujahid.

Related

News 619426103920585016

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item