Kisah Riddler, Orang yang Menjadi Penjahat karena Ingin Terkenal

Naviri Magazine - Riddler, yang bernama asli Edward Nashton, sedari kecil sudah penuh dengan pertanyaan. Dia sering menanyakan hal-hal yang tidak akan dipikirkan orang lain, dan hal ini sering membuat orang-orang dewasa kesal.

Suatu saat, gurunya membuat kontes menyusun puzzle tercepat, dan pemenangnya akan mendapat hadiah. Menginginkan kemenangan, hadiah, dan ketenaran, membuatnya terobsesi untuk memenangkan kontes itu. Dia setiap malam menyelinap ke sekolah untuk berlatih memecahkan puzzle tersebut, sampai dia bisa menyelesaikannya hanya dalam waktu 15 detik!

Akhirnya, Edward memenangkan kontes itu, dan mendapat hadiah buku puzzle dan teka-teki, yang memulai kesenangannya terhadap pengasah otak. Sementara ketenaran yang dia inginkan tidak dia dapatkan, dia justru sering di-bully.

Bertahun-tahun setelahnya, dia tumbuh menjadi pekerja biasa, namun tidak menyukainya, dan mengikuti jalur kriminal. Tapi dia tidak puas hanya dengan melakukan tindak kriminal, dia ingin dikenal orang-orang. Akhirnya, dia mengambil alias "Riddler", bahkan mengganti nama belakangnya menjadi "Nigma" (sehingga namanya disingkat E. Nigma "enigma" yang berarti "teka teki").

Dia memiliki ciri khas memberi petunjuk dalam bentuk teka-teki yang rumit, dalam menjalankan aksi kriminalnya. Tentu saja Batman selalu berhasil mengalahkannya, dan dia menyadari itu. Berkali-kali dia berusaha untuk tidak meninggalkan teka-teki, tapi sisi lain dirinya menolak, dan membuatnya gila!

Riddler pernah berhenti menjadi kriminal, dan menjadi seorang detektif privat, kehilangan obsesinya terhadap teka-teki, dan bahkan menggunakan kecerdasannya untuk membantu Batman.

Dua orang pernah berperan sebagai Riddler sebagai villain di serial TV "Batman" tahun 1960-an, dia juga menjadi villain pada film "Batman Forever" tahun 1995, dan versi post-villain-nya menjadi salah satu karakter serial TV "Gotham".