Masih Ingat Jemaah Tablig yang Tertahan di India karena Corona? Sekarang Dipulangkan ke Indonesia
https://www.naviri.org/2020/09/masih-ingat-jemaah-tablig-yang-tertahan.html
Naviri Magazine - Sebanyak 122 WNI Jemaah Tablig di India telah berhasil dipulangkan ke Indonesia pada 16/9 kemarin. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, dengan kepulangan mereka, artinya sudah 515 orang WNI Jemaah Tablig berhasil difasilitasi kembali ke Indonesia.
Retno berkata Indonesia akan terus menerus berkomunikasi dengan pihak New Delhi agar ke depannya semua berhasil dipulangkan.
"Repatriasi 122 WNI JT (Jemaah Tablig) ini merupakan kesinambungan hasil dari berbagai upaya yang terus menerus kita lakukan baik tim yang ada di New Delhi dan Mumbai maupun upaya yang dilakukan capital to capital agar para saudara kita tersebut dapat segera kembali ke tanah air semua," tuturnya dalam press briefing virtual.
Lebih lanjut, Retno mengungkapkan bahwa dirinya telah mengangkat isu mengenai Jemaah Tablig ini dalam pertemuan dengan para Menteri Luar Negeri ASEAN-India yang diadakan pada hari Sabtu pekan lalu.
Dia meminta Menlu India terus memberikan bantuan agar mereka dapat segera kembali ke negara masing-masing.
"Karena (pertemuan) ini konteksnya ASEAN dan JT tidak hanya berasal dari Indonesia namun juga beberapa negara ASEAN sehingga saya menyampaikan agar dapat dibantu para JT ini kembali ke negara masing-masing," ucapnya.
Setidaknya hingga saat ini Retno mencatat ada 237 WNI JT lagi yang belum pulang. Mereka tersebar di beberapa negara bagian yang ada di India.
Negara-negara itu yakni, Andra Pradesh, Tamil Nadu, Uttar Pradesh, Telanggana, New Delhi, Maharashta, Kamataka, Bihar, dan Jharkhand.
Jamaah Tablig adalah organisasi dakwah yang berdiri berdiri pada 1927 di kawasan dekat Delhi, India.
Dikembangkan oleh Muhammad Ilyas, seorang pendakwah yang menekankan siar agama nonpolitis. Mayoritas pengikutnya tersebar di Asia Selatan.
Pada April lalu, orang-orang di organisasi tersebut diduga menjadi faktor penyebab yang mempercepat penularan virus corona di RI dan India. Mereka pada saat itu membuat acara yang mengundang ribuan orang.
Otoritas India saat itu melaporkan berhasil melacak 128 kasus Covid-19 yang berkaitan dengan acara tersebut. Tujuh peserta sudah dinyatakan meninggal dunia.