Masker Scuba dan Buff Dilarang, Omzet Pedagang Langsung Anjlok 90 Persen
https://www.naviri.org/2020/09/masker-scuba-dan-buff-dilarang-omzet.html
Naviri Magazine - Para ahli kesehatan menilai masker scuba dan buff tidak efektif untuk mencegah penularan virus Corona melalui cairan (droplet). Pengguna KRL saat ini juga tidak disarankan untuk menggunakan dua jenis masker tersebut.
Hal itu berimbas kepada pedagang. Dadang (45) mengaku biasanya dagangannya bisa laku 10 lusin (120 pcs) dalam sehari, kini untuk menghabiskan 1 lusin (12 pcs) saja sulit.
"Ya sepi. Sekarang semenjak pengumuman larangan di kereta ditambah PSBB kedua ini jauh merosotnya. Dulu paling dikit 5 lusin kejual, paling banyak 10 lusin kadang lebih, kadang-kadang ada yang pesan untuk jual lagi, sekarang laku selusin saja susah," katanya saat ditemui di Tanah Abang Blok F, Jakarta Pusat.
Pendapatannya anjlok hingga 90%. Dari yang biasanya bisa meraup paling sedikit Rp 600 ribu per hari, sekarang paling banyak hanya bisa Rp 60.000 per hari berkat masker yang dijual Rp 5.000/pcs.
"Dari 100% sekarang tinggal 10% doang, 90% hilang. Paling banyak laku selusin Rp 60.000 itu juga jarang sekarang," ujarnya.
Meski sepi pembeli, Dadang masih akan terus berjualan masker scuba karena stock-nya sudah terlanjur banyak. Jika stock-nya sudah habis, dia mengaku akan beralih ke masker kain.
"Tetap (jualan masker scuba), modalnya belum ada (jualan masker kain). Ngabisin stock ini dulu masih banyak.
Pedagang yang sama bernama Riyan (32) juga mengalami nasib serupa. Kini seharian dagangannya dijajakan hanya laku Rp 10.000 hingga Rp 20.000.
"Saya dari pagi paling Rp 20.000 saja sudah bersyukur. Dulu kalau sehari bisa 3 lusin, sekarang semenjak pengumuman ini ya susah. Untuk orang kantor sudah nggak pakai sama sekali, cuma untuk yang lewat sih masih pakai," tuturnya.
Semenjak adanya larangan masker scuba-buff di KRL, dirinya mulai mengurangi dagangannya dan mengganti dengan masker kain. Namun tetap saja pendapatannya tidak bisa seperti dulu yang bisa mendapat Rp 300.000 per hari, terlebih sejak adanya PSBB kedua ini.
"Bener-bener sulit dah sekarang pokoknya," tandasnya.