Mengenal Gamaras, Obat Infus Pasien Corona Seharga Rp 4,9 Juta per Botol
https://www.naviri.org/2020/09/mengenal-gamaras-obat-infus-pasien.html
Naviri Magazine - Saat pasien virus corona mengalami kritis, dokter bakal memberikan berbagai pertolongan pertama agar korban dapat bertahan, mulai dari obat hingga menyuntikkan cairan yang bisa menunjang ketahanan tubuh pasien. Salah satunya adalah Gamaras.
Terapi Gamaras juga dijalani oleh Loki, bukan nama sebenarnya, pasien corona di Tangerang Selatan yang sempat mengalami kritis. Dalam sehari, Loki harus menghabiskan 13 botol Gamaras dengan cara diinfuskan pada tubuhnya.
Ia memang selamat dari masa-masa kritis berkat penggunaan obat tersebut, namun siapa sangka harga Gamaras sangat mahal. Bagaimana tidak, harga 13 botol Gamaras yang dikonsumsi Loki dalam sehari bisa mencapai Rp 63.794.120. Itu artinya, satu botol Gamaras dibandrol dengan harga Rp 4.907.240.
Selama perawatan, entah berapa banyak Loki menghabiskan Gamaras, yang pasti secara total ia harus merogoh kocek sekitar Rp 300 juta.
Gamaras atau intravenous Immunoglobulin
Secara singkat, Gamaras bisa juga disebut intravenous Immunoglobulin (IVig). Dijelaskan dalam WebMD, intravenous Immunoglobulin (IVig) adalah terapi yang digunakan untuk menguatkan ketahanan tubuh secara alami, guna mengurangi risiko infeksi yang dialami seseorang dengan sistem kekebalan lemah.
Obat ini terbuat dari plasma darah manusia yang sehat, di mana kandungan antibodi di dalamnya mampu melawan kuman atau penyakit. Immunoglobulin diambil dari puluhan ribu pendonor darah yang sudah diskrining. Plasma kemudian dimurnikan sebelum digunakan untuk terapi IVig.
Obat ini digunakan dengan cara disuntikkan pada pembuluh darah di lengan atau secara infus. Penggunaan IVig dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh seseorang, sehingga mereka mampu melawan infeksi di tubuhnya. IVig biasanya digunakan bersama obat lain seperti imunosupresan dan kortikosteroid untuk membantu mengobati gangguan sistem kekebalan tubuh.
IVig dapat digunakan pada sejumlah penyakit yang menyerang kekebalan tubuh, di antaranya trombositopenia, penyakit kawasaki, sindrom guillain, polineuropati demielinasi inflamasi kronis, lupus, myositis, penyakit neurologis seperti myasthenia gravis atau multiple sclerosis, orang yang menerima transplantasi sumsum tulang, dan COVID-19 yang mengalami kondisi kritis.
Perawatan IVig berlangsung selama 3 hingga 4 minggu untuk memastikan sistem kekebalan tetap kuat. Dosisnya bergantung pada berat badan seseorang. Dosis awal standar adalah 400 hingga 600 mg/kg berat badan pasien per bulan. Terapi ini memang bisa menolong pasien kritis, kendati dalam sejumlah jurnal menyebut kisaran efek waktunya hanya mingguan atau bulanan.
Efek samping penggunaan Ivig
Intravenous Immunoglobulin (IVig) bisa digunakan untuk anak dan dewasa. Terapi IVig jarang menimbulkan efek samping. Namun, jika itu terjadi biasanya meliputi demam ringan, nyeri otot atau sendi, dan sakit kepala.
Penggunaan IVig harus berdasarkan resep dokter. Jika terjadi efek samping segera hubungi layanan kesehatan untuk diberikan tindakan lebih lanjut.