Rezim Khmer di Kamboja, Penguasa Paling Brutal Sepanjang Sejarah (Bagian 2)

Rezim Khmer di Kamboja, Penguasa Paling Brutal Sepanjang Sejarah

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Rezim Khmer di Kamboja, Kekuasaan Paling Brutal Sepanjang Sejarah - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Kedua, kaum profesional dan intelektual, termasuk mereka yang mengenyam pendidikan tinggi, dan mereka yang mengerti bahasa asing. Banyak dari mereka yang berstatus sebagai seniman, musisi, sastrawan, dan pembuat film.

Ketiga, etnis Vietnam, etnis Cina, etnis Thailand, dan minoritas lain yang menghuni dataran tinggi sebelah timur. Termasuk juga minoritas Katolik, Muslim, dan biksu-biksu Buddha senior. Katedral Katolik di Phnom Penh dihancurkan. Rezim memaksa umat Islam untuk memakan daging babi. Mereka yang menolak menemui eksekusi mati.

Keempat, para “penyabot ekonomi”, yakni mantan penduduk kota yang dianggap bersalah karena tidak mampu menjalankan tugas agrarisnya.

Kelima, anggota partai yang dianggap sebagai pengkhianat. Mereka disiksa atau dihilangkan nyawanya—termasuk tokoh senior seperti Hu Nim.

Menghabisi nyawa jutaan manusia

Ada banyak versi mengenai total korban jiwa akibat genosida selama kekuasaan Khmer Merah.

The Cambodian Genocide Porgram di Yale University, misalnya, memperkirakan korban kematian mencapai 1,7 juta jiwa, atau sekitar 21 persen dari total populasi Kamboja pada pertengahan 1970-an. Investigasi PBB menyebut perkiraan yang lebih tinggi: antara 2-3 juta. Sementara itu, beberapa peneliti independen menyebut 1,17-3,45 juta jiwa.

Jika memakai angka rata-rata, korban kematian Khmer Merah kerap ditampilkan di angka 2 juta. Setengahnya akibat eksekusi. Sisanya karena kelaparan atau penyakit.

Rekayasa sosial rezim Khmer Merah dijalankan dengan begitu autokratis, xenofobik, paranoid, dan represif. Sejarawan memandangnya sebagai jalan bunuh diri. Kenyataannya, Democratic Kampuchea memang hanya bertahan selama empat tahun.

Pada April 1978, Pol Pot menyerukan invasi pendahuluan ke Vietnam. Pasukan Khmer Merah menyeberang ke perbatasan, menyerang desa-desa terdekat, membantai warganya, dan menjarah barang-barang berharga.

Serangan itu, catat Stephen J. Morris dalam Why Vietnam Invaded Cambodia: Political Culture and the Causes of War (1999), memulai Perang Kamboja-Vietnam. Ada faktor-faktor lain seperti konflik darat dan maritim sepanjang 1975-1978, dan banjir pengungsi perang yang membuat hubungan kedua negara makin keruh.

Vietnam mengerahkan kekuatan militer penuh dalam rangka penyerbuan ke jantung pertahanan Kamboja, termasuk dalam upaya merebut Phnom Penh. Vietnam dibantu oleh Front Bersatu Kampuchean untuk Keselamatan Nasional (FUNSK), organisasi militan yang terdiri dari eks anggota Khmer Merah yang tidak sepakat dengan bagaimana rezim mengelola Kamboja.

Pada 7 Januari 1979, keduanya sukses merebut Phnom Penh, dan otomatis mengakhiri rezim Khmer Merah. Pemerintahan baru yang diinisiasi aktivis anti-Khmer Merah segera terbangun, dan otomatis tidak diakui oleh sisa-sisa kekuatan Khmer Merah yang melarikan diri ke area dekat perbatasan dengan Thailand.

Sisa-sisa kekuatan Khmer Merah bertahan di wilayah tersebut hingga satu dekade setelahnya. Mereka tidak lagi swasembada, tapi berbisnis penyelundupan kayu, berlian, dan makanan. Pendampingnya adalah militer Cina yang bekerja sama dengan militer Thailand.

Era 1990-an adalah masa ketika sisa-sisa kekuatan Khmer Merah mulai kelelahan bertarung. Anggota mereka makin sedikit. Banyak yang menyerahkan diri beserta senjatanya. Donor dari asing makin berkurang. Terjadi perpecahan internal di tataran elite—termasuk dipenjaranya Pol Pot hingga kematiannya pada 1998.

Pemimpin lain menyerahkan diri ke otoritas Kamboja untuk kemudian menjalani sidang dengan dakwaan hukuman seumur hidup atau eksekusi mati. Mereka menyatakan permintaan maaf terkait genosida selama berkuasa dulu. Sebelum berganti ke abad-21, Khmer Merah sudah benar-benar habis.

Related

History 4705675832293010933

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item