Vaksin Corona Buatan Bio Farma Diperkirakan Selesai Pada Desember 2020
https://www.naviri.org/2020/09/vaksin-corona-buatan-bio-farma.html
Naviri Magazine - Kerja sama Bio Farma dan perusahaan asal China, Sinovac telah memasuki uji klinis fase 3 dan diperkirakan selesai Desember 2020. Dr Neni Nuriany, Project Integration Manager Divisi Riset dan Pengembangan Bio Farma mengatakan Sinovac menggunakan teknologi inactivated virus, sehingga pengembangannya bisa lebih cepat.
Neni mengatakan Sinovac menggunakan teknologi inactivated ini karena meski merupakan teknologi lama, masih dapat digunakan dan efektif. Kelebihan dari teknologi ini adalah pembuatannya mudah, sudah banyak lisensi vaksin dengan teknologi serupa, serta sudah ada fasilitas yang existing.
Meski dia mengakui jumlah virus dengan kuantitas tinggi, entigritas epitop harus diuji terkait proses inaktivasi.
"Proses pembuatan vaksin cukup panjang, untuk pengembangan vaksin dari mulai regulasinya cukup yang cukup berat, karena diberikan pada orang sehat," ujar Neni.
Selain itu setiap perubahan komponen sekecil apapun, seperti perbedaan bahan baku mengubah maka akan berdampak pada efektivitas dan harus ada izin dari WHO dan BPOM. Dia juga mengungkapkan tantangan pengembangan vaksin saat pandemi, ada tiga hal yang harus diperhatikan yakni kecepatan, biaya yang besar, skala yang besar dan akses pemberian vaksin.
"WHO sendiri menyampaikan tidak memandang pada platform teknologi yang penting target product profile harus dipenuhi, keamanan harus dipenuhi. Jadi tidak boleh ada kejadian berat setelah vaksin. Durasi paling tidak 6 bulan, atau diharapkan sekitar 1 tahun. Selebihnya safety dan efikasi menjadi perhatian," ujar dia.