Xanana Gusmao Ungkap Kondisi Timor Leste: Rakyatnya Disebut Akan Mati 10 Tahun ke Depan

Xanana Gusmao Ungkap Kondisi Timor Leste: Rakyatnya Disebut Akan Mati 10 Tahun ke Depan

Naviri Magazine - Mantan presiden Timor Leste Xanana Gusmao menyoroti situasi negara yang pernah dipimpinnya, dalam hal pertahanan finansial.

Xanana Gusmao pesimis rakyat Timor Leste akan keluar dari krisis saat ini, meski dana abadi ratusan triliunan rupiah yang tersimpan di luar negeri segera cair. Ia mengatakan, meski dana abadi ratusan triliunan rupiah itu cair, 10 tahun ke depan seluruh rakyta Timor Leste akan mati.

Ternyata ini alasan dari pernyataan Xanana Gusmao tentang nasib rakyat di negara bekas provinsi ke-27 NKRI itu.

Dilansir dari The Oekui Post, baru-baru ini Banco Central Timor-Leste mengumumkan mengenai jumlah dana Perminyakaan yang ditabung di bank New York sekarang mencapai US 18,4 miliar atau setara dengan kurang lebih Rp 272 triliun.

Sementara itu, keberlanjutan keuangan bagi pemerintah aktual mulai mengkhawatirkan.

Pada 4 Agustus 2020 kementerian keuangan sudah mengorganisir tentang anggaran negara. Yakni dengan menggelar seminar yang juga menandai persiapan anggaran negara tahun 2021 di Auditorium Xanana Gusmao, Kementerian Keunangan Dili.

Pemerintah sudah merencanakan untuk menganggarkan dana senilai US 1,4 miliar untuk 2021 nantinya.

Seminar itu mendiskusikan segala prioritas nasional. Termasuk mengenai dampak covid-19 dan rencana pemulihan ekonomi untuk bisa menentukan paket fiskal guna tahun 2021.

Perdana Menteri Taur Matan Ruak dalam pembukaan seminar mengatakan bahwa 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan. Hal itu lantaran pertama, anggaran negara tidak lolos di Parlemen Nasional.

Akibatnya negara menggunakan dana duadecimal, dan setelah itu bencana alam menghantam pada 13 Maret dan 22 Mei. Bencana alam itu sendiri mengakibatkan kerugian mencapai 50 juta dolar.

Presentasi yang ditontonkan dalam seminar meliputi rencana program, priorotas, prestasi sosio-ekonomi dan dampak covid-19, prestasi politik keuangan dan proposal tentang rancangan anggaran negara tahun 2021.

Kepala pemerintah menekankan bahwa jajaran pemerintah dan warga masyarakat harus lebih dewasa menghadapi dan memikirkan solusi dari keadaan yang dihadapi sekarang. Khususnya untuk pencegahan pandemi covid-19.

Tak dapat dihindarkan, debat pun menutup seminar dengan pembahasan seputar prioritas nasional dan maksimum dari proposal anggaran negara tahun 2021.

Mengenai hal itu, Kay Rala Xanana Gusmao percaya bahwa Timor Leste memiliki uang di bank New York, AS. Lebih jauh, Xanana juga sangat percaya bahwa Rancangan Anggaran Negara akan lolos dengan suara mayoritas di Parlemen Nasional.

Namun menurutnya, meski dana perminyakan masih ada, 10 tahun lagi semua orang akan mati jika pemerintahan yang sekarang tetap memimpin dalam 10 Tahun lagi.

Sementara itu diketahui, sudah hampir tahun lebih pemerintahan yang dipimpin perdana menteri Rauk Matan Ruak tidak mengeluarkan anggaran negara hingga saat ini.

Sejak lepas dari Indonesia dan menjadi sebuah negara merdeka, hingga saat ini, Timor Leste sama sekali belum menunjukkan perekembangan ekonomi yang memuaskan.

Padahal, sejak 21 tahun silam, tepatnya tahun 1999, UNDP sangat berperan dalam melakukan pemulihan pasca negeri itu memilih merdeka dari Indonesia.

Menurut Multidimensi Global (MPI) 2020, Timor Leste masuk dalam indeks negara termiskin di dunia. Data tersebut dilaporkan PBB oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), menurut HDR UNDP.

PBB menyebutkan, UNDP menjalankan program pembangunan berkelanjutan, dan berfokus menempatkan Timor Leste pada pemerintahan yang demokratis. Namun, dikatakan pertumbuhan ekonomi Bumi Lorosae cukup lambat.

Dari 162 negara Timor Leste berada di urutan ke-152 negara termiskin di dunia. Menurut MPI 2020, Timor Leste memiliki angka kemiskinan sebanyak 0,210 atau sekitar 45,8 persen.

Dalam survey tahun 2019, setidaknya ada 559.000 orang yang berada di bawah kemiskinan atau sekitar 45,7 persen. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan tahun 2018, yang sebelum berjumlah 581.000 orang.

Terdapat setidaknya 26,1 persen rakyat Timor Leste yang rentang mengalami kemiskinan. Kemudian, hanya 27,8 persen rakyat Timor Leste yang mendapatkan kesehatan layak menurut data tahun 2019.

Di sektor pendidikan hanya 24,2 persen orang Timor Leste yang berhasil mendapatkannya.

Related

News 150495896157046443

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item