Bisnis 'Bioskop Pribadi' di Masa Pandemi, Omzetnya Bisa Capai Puluhan Juta

Bisnis 'Bioskop Pribadi' di Masa Pandemi, Omzetnya Bisa Capai Puluhan Juta

Naviri Magazine - Bisnis bioskop mini ala rumahan sudah beroperasi setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan. Di saat bioskop layar lebar masih tutup, 'bioskop rumahan' menjadi pilihan masyarakat untuk mengobati kangen nonton bioskop.

Hal itu terlihat dari omzetnya yang masih cuan meski ada Corona. Yohanes Mustamu (42), pemilik bioskop mini Clapper Jakarta mengatakan di tengah pandemi ini omzetnya mencapai Rp 10 juta per bulan. Hal itu didapat dari kedatangan pengunjung yang menyewa 4-6 teater per hari.

"Kita rata-rata pada saat pandemi ini sekitar Rp 10 juta. (Pengunjung) sehari itu nggak tentu sih, kalau selama pandemi ini, biasanya kita maksimal 4 atau 6," kata Mustamu.

Meski begitu, tidak bisa dipungkiri jika bisnisnya juga ikut terdampak Corona. Selain 3 bulan harus tutup selama PSBB, pendapatannya anjlok lebih dari 50% karena pengunjung yang datang berkurang.

"Pastinya turun, lah, turun banget, sangat jauh turunnya dari yang sebelum-sebelumnya. Normalnya sebulan bisa lebih dari setengahnya (Rp 10 juta) sih. Bisa sampai Rp 20 juta bahkan Rp 30-an juta," ungkapnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Dante, sebagai perwakilan dari bioskop mini Subtitles. Dia mengaku awal pandemi pendapatannya sempat anjlok hingga 70%, namun semakin ke sini kerugian tersebut bisa ditekan karena mampu meyakinkan pengunjung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"(Pendapatan) nggak (anjlok) sama sekali. Kita memang ada beberapa minggu yang agak sepi tapi nggak sampai anjlok parah kayak beberapa bisnis yang sampai tutup. Pas kita mulai menjelaskan bahwa kita rules-nya ketat, aman dan tempatnya bersih pada mulai datang karena kan nggak mungkin lagi kayak gini datang ke tempat yang belum jelas kebersihannya," ucapnya.

Saat ini rata-rata dirinya menyewakan 6-8 teater per hari, dari yang sebelumnya bisa mencapai 10-12 teater per hari. Kondisi itu dinilai masih bagus karena sejumlah tempat nongkrong dan bioskop layar lebar masih tutup.

"Gara-gara protokol kita ketat banget dan syukur lah tempat nongkrong lain pada tutup, cinema masih tutup, jadi ramai malah kita orang-orang pada datang ke Subtitles. Malah lumayan ramai, ramainya sih bagus tapi kita masih kontrol gara-gara pandemi ini," pungkasnya.

Related

News 610377468937902673

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item