Facebook dan Google Bersedia Membayar Perusahaan Media, Era Berita Gratis Segera Berakhir

Facebook dan Google Bersedia Membayar Perusahaan Media, Era Berita Gratis Segera Berakhir

Naviri Magazine - Facebook dan Google menjadi dua platform digital terpopuler di mana masyarakat dapat mengakses dan membaca berita secara gratis. Berita-berita tersebut tentu berasal dari perusahaan media. Meski berita itu laris, media tidak dapat untung dari konsumsi berita mereka di Facebook dan Google. 

Hal itulah yang membuat Komisi Persaingan Usaha dan Konsumen (ACCC) Australia menerbitkan rancangan peraturan yang memaksa Facebook dan Google untuk berbagi pendapatan yang dihasilkan dari berita yang diproduksi oleh media. Apalagi pendapatan industri iklan di Australia anjlok akibat pandemi corona. 

Menurut ACCC, banyak perusahaan media tradisional telah lama mengeluh bahwa konten mereka dieksploitasi oleh platform digital tanpa kompensasi. Berita yang dibuat oleh media adalah bagian dari daya tarik Facebook dan Google, yang membantu membuat pengunjung terlibat dan menyedot lebih banyak data.  

Memang terkadang duo raksasa teknologi pada akhirnya akan mengarahkan lalu lintas atau trafik pembaca kembali ke situs web media yang memproduksi berita tersebut. 

Saat ini, baik Facebook, Google, dan media, semuanya bersaing untuk mendapatkan jumlah klik dan page view yang dapat diubah menjadi pendapatan iklan. Posisi Facebook dan Google lebih baik dari perusahaan media massa soal meraih klik untuk mendapatkan iklan.  

Apalagi, saat ini Google dan Facebook memiliki posisi dominan di pasar periklanan online, tetapi di sisi lain berada di bawah tekanan untuk berbagai pendapatan kepada media di AS dan Eropa, dan kini bertambah satu lagi, Australia. 
 
Komentar Facebook dan Google

Dalam hubungannya dengan permintaan komisi pengawas persaingan usaha Australia, Facebook meragukan argumen yang diberikan mereka soal pembagian pendapatan iklan. Dalam laporan Bloomberg, Facebook menggambarkan berita sebagai konten yang “sangat dapat disubstitusikan”.  

Facebook bahkan mengatakan berita dari media tidak terlalu mendorong bisnis mereka. Organisasi berita Australia mengumpulkan 2,3 miliar klik dari News Feed Facebook antara Januari dan Mei 2020. 

"Berita tidak mendorong nilai komersial jangka panjang yang signifikan untuk bisnis kami," kata Facebook. 

Sama dengan Facebook, di Google, nilai ekonomi yang berasal dari berita di Google Search sangat kecil, kata Managing Director Google Australia Mel Silva dalam posting blog Mei lalu. Sementara itu, Google Search menyumbang 3,44 miliar kunjungan ke penerbit berita Australia secara gratis pada 2018. 

Harapan datang

Meski terjadi perselisihan, titik cerah pun datang. Pada bulan Juni lalu, Google mengatakan akan membayar konten-konten berita dari penerbit alias perusahaan media tertentu yang akan ditampilkan dalam layanan berita mereka di Jerman, Australia, dan Brasil.  

Program ini memang baru diluncurkan Google di 3 negara. Ke depan, Google akan membuat kesepakatan serupa dengan media di negara-negara lain secara bertahap. 

VP Google News, Brad Bender mengatakan, pihaknya bakal membayar media untuk konten-konten berkualitas tinggi. Produk berita tersebut bakal tersedia di Google News dan Discover pada akhir tahun 2020. 

"Program ini akan membantu media yang berpartisipasi memonetisasi kontennya melalui pengalaman bercerita, yang memungkinkan orang masuk lebih dalam ke cerita yang lebih kompleks. Tetap terinformasi dan terpapar ke dunia dengan berbagai masalah dan minat yang berbeda," kata Bender dalam blog Google. 

Google juga akan memberikan akses gratis bagi para pembaca untuk artikel berbayar yang disediakan media. Hal ini dilakukan untuk memberi orang kesempatan membaca artikel yang tidak dapat diakses bila tidak membayar, sekaligus menaikkan jumlah pembaca. 

Sementara, Facebook sudah mulai berbenah dengan memperkenalkan bagian konten berita terpisah, sehingga dapat membayar perusahaan media yang beritanya ditampilkan.  

Sejak diperkenalkan tahun lalu, ada sekitar 200 penerbit terlibat dalam layanan Facebook News, beberapa dari mereka menerima antara 1 juta dan 3 juta dolar AS per tahun untuk meletakkan artikel di bagian tersebut. 

Namun, hanya media-media yang terdaftar yang mendapat bagian. Ketika peraturan dari ACCC Australia terbit, maka semua media yang beritanya tampil di Facebook maupun Google akan mendapatkan bagian keuntungan.

Related

News 8868665554988104723

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item