Fadli Zon ternyata Keliru, Semua Lembaga Intelijen Modern Kini Punya Jubir

Fadli Zon ternyata Keliru, Semua Lembaga Intelijen Modern Kini Punya Jubir

Naviri Magazine - Pengamat intelijen Ridlwan Habib menilai dalam disiplin ilmu intelijen modern, lembaga-lembaga intelijen profesional di seluruh dunia punya juru bicara (jubir). Fungsi jubir lembaga intelijen bukan membongkar misi rahasia, melainkan memberikan penjelasan kepada publik tentang berbagai isu. 

‘’Bahwa fungsi intelijen melapor kepada Presiden. Namun begitu, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang akurat. CIA, misalnya, punya juru bicara, seorang wanita, namanya Nicole de Hay,” ujar alumnus S-2 Kajian Stratejik Intelijen Universitas Indonesia ini. 

Pernyataan Ridlwan itu menanggapi komentar anggota DPR Fadli Zon dan mantan anggota DPR Fahri Hamzah. Keduanya mengkritik Badan Intelijen Negara (BIN) yang memiliki juru bicara. Alasan mereka data intelijen hanya untuk konsumsi presiden dan tidak boleh dibicarakan ke publik. 

“Kalau era Orde Baru, memang, lembaga intelijen kesannya misterius dan tertutup, “ ujarnya. 

Menurutnya, di samping CIA, lembaga intelijen Inggris di bidang sinyal intelijen GCHQ juga punya juru bicara. “Nama jubirnya Andrew Pike, GCHQ Inggris bahkan punya akun Twitter.” 

Kemudian lembaga intelijen Australia, yakni Australia Security Intelligence Organization atau ASIO, juga mempunyai fungsi jubir secara rutin membuat taklimat pers. CIA bahkan melakukan rekrutmen daring karena pandemi korona. 

Selain itu, CIA punya channel Youtube yang mudah diakses warga. Bahkan mereka punya website CIA for Kids untuk anak anak usia sekolah dasar. 

Sebagaimana diketahui, ketika berbicara di salah satu stasiun televisi juru bicara BIN, Wawan Purwanto, menginformasikan intelijen telah mendapatkan identitas aktor yang mensponsori dan memobilisasi demonstrasi penolakan terhadap omnibus law RUU Cipta Kerja. 

Bukti-bukti pendukung sedang dihimpun sebelum diproses secara hukum. Apa yang disampaikan BIN melalui juru bicara mereka mendapat kritik dari politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Menurut Fahri, seharusnya BIN tidak boleh menyiarkan informasi intelijen kepada publik. 

“BIN tugasnya hanya memberikan informasi kepada presiden (sebagai single user),” kata dia. Sementara itu, Fadli Zon menganggap aneh jika BIN memiliki juru bicara. Lantas, dia membandingkan dengan badan intelijen di sejumlah negara. 

Related

News 1387269020942406446

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item