Ini 7 Film David Cronenberg yang Dianggap Terbaik dan Sangat Mindblowing

Ini 7 Film David Cronenberg yang Dianggap Terbaik dan Sangat Mindblowing

Naviri Magazine - Kritikus film dan sejarawan, J. Hoberman, pernah mengatakan kalau David Cronenberg adalah sutradara yang paling berani dan menantang di dunia perfilman berbahasa Inggris. Sependapat dengan Hoberman, Martin Scorsese juga pernah berkata kalau, "Tidak ada yang membuat film seperti dia (Cronenberg)."

Lahir di Toronto pada tahun 1943, David Cronenberg dikenal sebagai seorang sutradara yang identik dengan subgenre sinematik yang ia ciptakan sendiri, yakni body horror. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan untuk membuat film adaptasi yang nyentrik dari sebuah novel yang dianggap tidak dapat difilmkan, seperti Naked Lunch.

Daftar di bawah ini akan membahas filmografi terbaik Cronenberg sepanjang kariernya. Berikut tujuh film terbaik David Cronenberg yang wajib kamu tonton.

The Brood (1979)

Selain menjadi salah satu karya paling pribadinya, The Brood juga menjadi film pertama Cronenberg yang sukses di box office. Film ini mengikuti kisah Nola Carveth (Samantha Eggar), seorang wanita yang mentalnya terganggu setelah bercerai dengan suaminya.

Karena semakin menderita, ia pun menjalani psikoterapi eksperimental di Somafree Institute, di bawah pengawasan seorang dokter bernama Hal Raglan (Oliver Reed). Tak lama setelah menjalani psikoterapi, pikiran bawah sadar Nola mulai melahirkan beberapa anak-anak (brood) yang nantinya akan melampiaskan perasaannya yang tidak terkendali.

Banyak yang bilang kalau film ini terinspirasi dari kegagalan pernikahan pertama Cronenberg, sehingga film ini menjadi begitu pribadi baginya. Dengan ceritanya yang orisinil dan cerdas, Cronenberg berhasil membuat sebuah film yang memukau secara emosional, menjadikan The Brood salah satu film yang wajib ditonton jika kamu menyukai genre horor.

Videodrome (1983)

Videodrome adalah film vintage khas Cronenberg yang paling berpengaruh dalam sejarah sinematik. Film ini menyindir keruntuhan psikologis dan sosial di tengah masyarakat modern.

Digambarkan Andy Warhol sebagai A Clockwork Orange tahun 80-an, film hibrida fiksi ilmiah-horor ini menghadirkan sebuah gambaran tentang masa depan dystopian di mana pembajakan media, kekerasan pay-per-view, penyimpangan yang merajalela dan BDSM menguasai rating televisi.

Videodrome mengikuti kisah Max Renn (James Woods), seorang pemilik stasiun TV tak bermutu yang terus mencari program aneh untuk disiarkan. Tak lama, Max menemukan sebuah acara penyiksaan yang dikenal sebagai Videodrome dan berencana untuk memasukkan acara ini ke dalam jaringannya.

Di sepanjang film, Max bertemu seorang psikiater sadomasochistic bernama Nicki Brand (Deborah Harry) yang akan memberinya berbagai mimpi erotis. Singkatnya, Videodrome adalah sebuah film yang sensual dan menakutkan. Jika kalian menyukai film yang nyentrik dan sakit, kalian harus memasukkan film ini ke daftar tonton.

The Fly (1986)

"Saya pernah bilang kalau saya adalah seekor serangga yang bermimpi sebagai seorang pria, dan menyukainya. Namun, mimpi itu sudah berakhir, dan sang serangga telah bangun."

Lebih dari sekadar remake dari film aslinya yang dirilis pada tahun 1958, The Fly karya Cronenberg dimulai dengan kisah romansa manis antara jurnalis Veronica Quaife (Geena Davis) dan ilmuwan eksentrik, Seth Brundle, yang diperankan oleh Jeff Goldblum.

Pada saat itu, tepatnya pada tahun perilisannya, banyak yang menyebut The Fly sebagai alegori dari AIDS. Namun, visi Cronenberg yang berhasil merangkul kematian dan kehilangan juga dibahas dengan sangat apik dalam film ini. Bukan sekadar film horor yang mengerikan, The Fly juga menyindir tentang pembusukan masyarakat modern di dalamnya.

Naked Lunch (1991)

William S. Burroughs adalah seorang novelis terkenal di mana karya-karyanya tampak mustahil untuk diadaptasi ke layar lebar. Namun, apakah hal itu akan menghalangi Cronenberg untuk mengadaptasinya? Tentu saja tidak. Dan hasilnya, sementara kadang terasa membingungkan, juga menjadi salah satu film kultus klasik dalam sejarah sinematik.

Dalam film ini, Cronenberg mencampurkan beberapa elemen dari novel asli Burroughs bersama dengan kehidupan pribadi sang penulis dan unsur-unsur kehidupan Cronenberg sendiri. Tidak kurang dari kata memukau, Naked Lunch adalah sebuah film yang mengganggu, kelam, sekaligus menyentuh.

A History of Violence (2005)

Lewat A History of Violence, Cronenberg berhasil menunjukkan dan membongkar kekerasan dalam diri manusia, lengkap dengan penemuan kembali jati diri manusia dan kemudian merangkumnya dalam sebuah film thriller psikologis.

Film ini menceritakan kehidupan Tom Stall (Viggo Mortensen), seorang pria berkeluarga yang hidup di sebuah kota kecil dan menjalankan bisnis kedai makanan. Meski terlihat jinak, ternyata ia sanggup membunuh dua penjahat sadis (Greg Bryk dan Stephen McHattie) yang muncul di restorannya untuk mencari masalah.

Selain Mortensen, film ini juga dibintangi oleh Maria Bello, Ashton Holmes, Ed Harris, dan William Hurt. Sebagai salah satu film Cronenberg yang paling terkenal, A History of Violence menerima nominasi Oscar untuk Skenario Adaptasi Terbaik (Josh Olson) dan Aktor Pendukung Terbaik (William Hurt).

Eastern Promises (2007)

Bisa dibilang kalau film gangster khas Cronenberg ini sangat dikenal lewat adegan perkelahian yang tak kenal kompromi, tak terlupakan, dan tak tergoyahkan, terutama dalam pertarungan pisau au naturel yang dilakukan oleh Viggo Mortensen.

Sebagai salah satu film gangster yang luar biasa, Eastern Promises adalah mahakarya Cronenberg yang sangat mengganggu, rumit secara moral, dan penuh dengan teka-teki yang menakutkan. Selain Mortensen, yang selalu dibawa oleh Cronenberg dalam proyeknya, film ini juga dibintangi oleh Naomi Watts dan Vincent Cassel.

A Dangerous Method (2011)

Diadaptasi dari lakon Christopher Hampton berjudul The Talking Cure dan berlatar di awal abad ke-20, A Dangerous Method berhasil mewakili kolaborasi ketiga secara berturut-turut antara Cronenberg dan Viggo Mortensen setelah A History of Violence dan Eastern Promises.

Film ini berfokus pada hubungan antara Sigmund Freud (Mortensen) dan Carl Jung (Michael Fassbender), dua tokoh besar yang nantinya akan melahirkan ilmu psikoanalisis. Pokok permasalahan di dalamnya befokus pada hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas, represi, dan provokasi.

Selain mereka berdua, ada juga Keira Knightley yang berperan sebagai Sabina Spielrein—pasien Jung yang akhirnya menjadi salah satu psikoanalis wanita pertama—dan Vincent Cassel sebagai Otto Gross. Singkatnya, A Dangerous Method adalah drama yang menarik dan sangat politis, yang menceritakan kisah para intelektual hebat yang hidup di abad ke-20.

Related

Film 6800070504750918333

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item