Ini Alasan Kenapa Warga Indonesia Belum Banyak Beli Mobil Listrik

Ini Alasan Kenapa Warga Indonesia Belum Banyak Beli Mobil Listrik

Naviri Magazine - Meskipun Bank Indonesia (BI) menurunkan batas minimum uang muka (down payment/DP) dari kisaran 5%-10% menjadi 0% untuk pembelian kendaraan listrik motor maupun mobil, rupanya hal tersebut tidak begitu menarik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan daya beli masyarakat dan harga mobil listrik yang belum terjangkau menjadi faktor utama kendaraan listrik belum diminati banyak masyarakat RI.

"Satu, harganya yang mahal. Kemudian orang juga perlu tahu daya jangkau mobil listrik, seberapa jauh dia bisa berjalan. Kemudian infrastrukturnya, charging-nya dimana," kata Kukuh.

Menurut Kukuh, orang yang baru pertama kali membeli (first time buyer) mobil listrik akan memikirkan banyak pertimbangan, salah satunya harga dan lokasi pengisian daya listrik yang tidak semua wilayah di Indonesia memilikinya.

Harga mobil listrik yang paling murah masih berkisaran Rp 500-600 juta. Sementara mayoritas 80-90% masyarakat Indonesia yang menjadi konsumen kendaraan bermotor roda empat hanya membeli kendaraan mobil dengan harga Rp 300 juta ke bawah.

Lebih lanjut, Kukuh menjelaskan perpindahan penggunaan mobil listrik nantinya akan sama seperti zaman perubahan mobil dari manual transmission ke automatic transmission yang cukup membutuhkan waktu.

"Analoginya kayak begitu aja. Masih akan butuh banyak waktu untuk berpindah ke mobil listrik," tambahnya.

Menurut catatan Gaikindo, populasi mobil listrik di Indonesia masih relatif sangat rendah. Mobil listrik di Indonesia belum sampai 30 unit pada tahun 2020.

Related

News 8546862069327740826

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item