Mimpi Rasulullah Menyaksikan Orang-orang yang Disiksa Akhirat (Bagian 1)

Mimpi Rasulullah Menyaksikan Orang-orang yang Disiksa Akhirat

Naviri Magazine - Bila shalat subuh berjamaah usai, Rasulullah sering kali bercengkrama dengan para sahabat. Bertanya soal mimpi yang mereka alami, kemudian beliau menafsirkannya. Bila tak ada yang bermimpi, beliau sendiri yang bercerita. Pagi itu pun beliau bercerita tentang mimpi yang dialaminya:   

“Tadi malam, aku mimpi didatangi oleh dua orang. Sepertinya, mereka memang diutus menemuiku dan mengajakku pergi. Aku pun pergi bersama mereka. Tak lama berjalan, kami mendapati seorang laki-laki yang tengah berbaring. Tak jauh darinya ada laki-laki lain yang sedang berdiri sambil memegang batu besar. 

“Tiba-tiba, laki-laki yang berdiri menjatuhkan batunya ke kepala laki-laki yang berbaring, hingga batu pun pecah berhamburan kemana-mana. Setelah itu, ia kembali mengambil batunya. Tidaklah ia mengulangi perbuatannya kecuali kepala si laki-laki yang berbaring kembali ke bentuk semula. 

“Laki-laki yang memegang batu pun kembali mendekati laki-laki yang berbaring, dan mengulangi hal yang sama.    

“Aku kemudian bertanya kedua kawanku, ‘Subhanallah, mengapa dua orang laki-laki itu?’ Namun, keduanya malah kembali mengajakku pergi, ‘Pergi… pergi…!’ Kami pun pergi lagi. Tak lama kemudian, kami mendapati seorang laki-laki yang telentang. Tak jauh darinya ada seorang laki-laki yang berdiri dan membawa pengait besi. 

“Tiba-tiba, laki-laki yang membawa pengait mendekati salah satu pipinya, lalu menyobek bagian pojok mulutnya hingga tengkuk, dari lubang hidungnya hingga ke tengkuk, dan dari bagian matanya ke tengkuk. Setelah itu, ia beralih ke pipi sebelahnya, dan melakukan hal serupa seperti pada pipi sebelumnya. 

“Belum juga usai melukai pipi berikutnya, pipi sebelumnya sudah kembali seperti semula. Kemudian laki-laki yang berdiri kembali mendekati laki-laki yang telentang, dan melakukan hal yang sama.    

“Aku bertanya lagi kepada keduanya, ‘Subhanallah, mengapa dua orang laki-laki itu?’ Alih-alih menjawab, keduanya malah mengajakku pergi lagi, ‘Pergi… pergi…!’ Akhirnya, kami pun pergi meninggalkan tempat itu, sampai di suatu tempat di mana ada benda yang menyerupai tungku pembakaran. 

“Tiba-tiba terdengar suara riuh dan gemuruh. Ternyata di sana banyak laki-laki dan perempuan yang telanjang. Tak lama berselang, datang jilatan api dari bawah menuju mereka. Begitu jilatan api mengenai, mereka sontak menjerit dan berteriak.    

“Aku pun bertanya kepada kedua kawanku, ‘Siapakah mereka?’ Alih-alih menjawab, keduanya malah mengajakku pergi lagi, ‘Pergi… pergi…!’ Kami kemudian pergi lagi, hingga tiba di sebuah sungai yang airnya merah seperti darah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berenang di sana. Tepat di samping sungai, ada seorang laki-laki yang sedang mengumpulkan batu yang banyak. 

“Begitu berenang dan mendekat ke arah laki-laki yang mengumpulkan batu, laki-laki yang berenang langsung membuka mulutnya, dan disuapi batu oleh laki-laki yang ada di pinggir sungai. Setelah itu, laki-laki tadi kembali berenang dan membuka lagi mulutnya, serta disuapi lagi oleh laki-laki yang di pinggir sungai.   

“Aku bertanya lagi kepada mereka berdua, ‘Ada apa dengan kedua lelaki itu?’ Seperti sebelumnya. Daripada menjawab, mereka malah mengajakku pergi lagi, ‘Pergi… pergi…!’ Akhirnya, kami pun kembali pergi sampai bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat buruk rupanya, seburuk-buruknya wajah laki-laki yang paling kamu benci. Tak jauh di dekatnya ada api yang menyala-nyala. Dan ia berjalan-jalan di sekitarnya. 

“Aku bertanya pada kedua kawanku, ‘Ada apa dengan lelaki ini?’ Daripada menjawab, mereka justru mengajakku pergi lagi, ‘Pergi… pergi…!’ Akhirnya, kami kembali pergi, sampai menemukan sebuah taman yang sangat indah dan menyenangkan. Di dalamnya terdapat berbagai macam bunga. 

“Tiba-tiba di tengahnya terlihat ada seorang laki-laki yang berpostur tinggi. Sampai-sampai aku harus mengangkat kepala untuk melihatnya. Di sekitar laki-laki itu banyak anak-anak yang sama sekali belum pernah aku lihat.    

“Aku bertanya kepada kedua kawanku, ‘Siapakah anak-anak itu?’ Tapi mereka justru mengajakku pergi lagi. Akhirnya, kami kembali pergi, sampai tiba di suatu taman yang sangat besar. Aku sama sekali belum pernah melihat taman sebesar dan seindah itu. Keduanya berkata kepadaku, ‘Masuklah ke dalamnya.’ Dan kami pun masuk.   

“Sampailah kami di sebuah kota yang dibangun dengan bata-bata emas dan perak. Kami menuju pintu kota itu, lalu meminta dibukakan. Maka dibukalah pintunya dan kami memasukinya. Di sana kami berjumpa dengan sejumlah laki-laki yang separuh rupanya setampan yang pernah engkau lihat, sedangkan separuh rupanya seburuk yang pernah engkau lihat. 

“Kedua kawanku berkata kepada mereka, ‘Pergilah kalian, lalu masuklah ke dalam sungai.’ Tiba-tiba sungai itu mengalir berlawanan, airnya bagaikan susu yang sangat putih. Kemudian mereka pergi dan masuk ke dalam sungai tersebut. Tak lama berselang, mereka kembali lagi kepada kami, dengan rupa yang semula buruk sudah hilang dari mereka. Kini mereka menjadi sangat tampan. 

Baca lanjutannya: Mimpi Rasulullah Menyaksikan Orang-orang yang Disiksa Akhirat (Bagian 2)

Related

Moslem World 4059480213331474237

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item