Jadi Mantan Presiden, Trump akan Kehilangan Proteksi Khusus Twitter pada Januari 2021

Naviri Magazine - Kalah dari Pipres AS, Donald Trump akan kehilangan beberapa prioritas di Twitter. Akunnya akan sama seperti pengguna lainnya ketika Presiden terpilih Joe Biden menjabat pada 20 Januari mendatang.

Umumnya, bila seorang Presiden atau pemimpin dunia lainnya suka memberikan cuitan yang melanggar aturan, Twitter akan menyematkan pemberitahuan "kepentingan publik" pada sejumlah cuitan tersebut. Termasuk yang terjadi pada cuitan Donald Trump.  

Cuitan semacam itu biasanya akan disembunyikan dan Twitter mengambil tindakan untuk membatasi jangkauan cuitan. Namun, Twitter mengatakan perlakuan ini tidak berlaku untuk mantan pejabat. 

Begitu Trump jadi mantan presiden dan tetap nekat memposting cuitan yang melanggar aturan, maka akunnya sama seperti akun pengguna biasa, dan cuitannya akun dihapus Twitter.

"Kerangka kebijakan ini berlaku untuk para pemimpin dunia saat ini dan kandidat untuk jabatan, dan bukan warga negara saat mereka tidak lagi memegang posisi ini," kata juru bicara Twitter, dikutip dari Reuters.

Twitter telah menambahkan beberapa peringatan dan label ke cuitan akun @realDonaldTrump, sejak Selasa (3/11/2020), termasuk banyak diantaranya yang berisi tuduhan penipuan suara yang tidak berdasar.

Twitter pertama kali menyembunyikan salah satu cuitan akun tersebut di balik label "kepentingan publik" pada Mei lalu ketika Trump melanggar kebijakan perusahaan yang mendukung kekerasan.

Kemenangan Biden di Pennsylvania pada Sabtu (6/11/2020), menempatkan kandidat presiden dari Partai Demokrat itu di atas ambang batas suara yang diperlukan untuk merebut kursi kepresidenan. Trump dari Partai Republik belum mengakui dan berencana untuk melakukan banding hasil suara ke pengadilan.