Mengapa di Dunia Ini Harus Ada Perbatasan Antar Negara? (Bagian 2)

Mengapa di Dunia Ini Harus Ada Perbatasan Antar Negara?

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Mengapa di Dunia Ini Harus Ada Perbatasan Antar Negara? - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Tindakan ini mengandalkan klaim implisit bahwa kekerasan pada akhirnya dikerahkan untuk menegakkan klaim tersebut. Petugas perbatasan merupakan perpanjangan tangan dari kekerasan tersebut, namun sistem hukum perbatasan secara keseluruhan berlandaskan logika yang sama soal kekerasan secara tersirat.

Sebagian besar orang tewas saat melewati perbatasan bukan akibat kekerasan dari petugas perbatasan saja. Melainkan, keseluruhan infrastruktur yang dibangun di perbatasan-perbatasan. Akibat tembok-tembok dan petugas di sana, orang-orang memilih lokasi lain untuk menyeberang. 

Alih-alih bisa menyebrang dari Tijuana ke San Diego, seperti dilakukan banyak orang di era 1950-1960an, kini akses di beberapa bagian perbatasan tersebut ditutup. Sehingga, orang-orang disalurkan ke daerah-daerah lebih terpencil untuk menyeberang perbatasan. Dan hal tersebut merupakan strategi patroli perbatasan: Mereka ditugaskan untuk menanyakan dokumen-dokumen supaya orang-orang kesulitan melewati perbatasan.

Kira-kira logikanya begini, "Kami akan membunuh beberapa orang yang mencoba melewati perbatasan, dengan mempersulit mereka, supaya hal tersebut bisa meyakinkan orang-orang supaya tidak melakukan perjalanan berbahaya ini." 

Itulah sebabnya banyak sekali orang yang tewas di perbatasan akhir-akhir ini; itulah sebabnya, pada 2016, terlepas dari segala fokus pada orang-orang, keamanan, dan bahkan krisis kemanusiaan di Mediterrania akibat banyaknya orang berusaha menyeberang ke Eropa, tahun itu muncul angka kematian terbanyak akibat kebijakan perbatasan.

Sejak kapan peradaban manusia mulai membangun perbatasan antar negara?

Manusia berpikir konsep batas negara seakan-akan hal alami yang telah ada dari sananya. Namun tentu saja ide soal perbatasan dan ide memiliki negara-negara adalah fenomena yang terbilang amat baru. Hal ini adalah sesuatu yang baru muncul beberapa ratus tahun terakhir. 

Malah di banyak bagian dunia, ide itu baru muncul selama 50 atau 75 tahun akibat Perang Dunia II. Hal ini benar-benar baru. Semacam percobaan radikal untuk memikirkan soal hubungan antara manusia dan lahan.

Sejarah perbatasan dan pemetaan memiliki kaitan kuat. Bukan sebuah kebetulan bahwa sistem perbatasan yang kita ketahui hari ini muncul seiring perkembangan kartografi dan kemampuan orang-orang untuk menggambarkan dunia dengan skala yang amat besar. Pengetahuan tersebut memungkinkan menggambar garis-garis pada peta dan menggunakan garis-garis tersebut untuk membuat klaim teritori. 

Hal tersebut, tentunya, sudah ada sejak lama, dengan tujuan mengendalikan kelompok-kelompok berbeda. Namun hal tersebut tidak digambarkan pada peta sebelumnya, dan bukan garis-garis ajeg dalam arti yang kita bayangkan hari ini. 

Sistem tersebut mulai diakui pada ahir era 1600-an di Eropa dan menyebar ke seluruh dunia melaui kolonialisme. Seiring Eropa menjajah sisa bagian dunia, mereka menyesuaikan sistem politik di tempat jajahan mereka dengan sistem perbatasan, kewilayahan, dan kedaulatan.

Ada periode-periode di mana sistem tersebut mulai rapuh. Contoh yang paling terang adalah Jerman era 1930-an. Jadi setelah Perang Dunia II, konsep PBB adalah menciptakan sistem pendaftaran global untuk menetapkan perbatasan-perbatasan seluruh negara di dunia. 

Ketika AS bergabung pada PBB, mereka harus menyepakati untuk menghormati negara anggota lainnya: Intinya memaksa seluruh negara di dunia untuk menghargai perbatasan masing-masing. Setelah PD II dan setelah periode dekolonialisasi selama 1970an, perbatasan-perbatasan tersebut sudah ajeg.

Pada dasarnya, sistem perbatasan merupakan sebuah sistem untuk mengendalikan sumber daya. Ini adalah sistem untuk mengendalikan orang-orang dan terutama sistem untuk mengucilkan orang lain supaya tidak mengakses sumber daya mereka. 

Sistem ini melindungi sejenis hak istimewa yang tumbuh di tempat tertentu—apakah hal ini merupakan pengendalian atas sumber daya, kekayaan, atau praktik-praktik budaya dan politik tertentu pada sumber daya tersebut—dan merenggut hak dan kemampuan orang lain untuk mengakses hak istimewa tersebut.

Tetap saja ada beberapa benda yang bisa bergerak bebas dalam sistem ini. Tenaga kerja mungkin terperangkap di satu tempat, orang juga terperangkap tapi tidak dengan uang. Apa ada hubungannya antara ini dengan naiknya pemimpin populis seperti Donald Trump misalnya?

Sistem yang ada sekarang adalah apa yang kerap kita sebut sebagai "globalisasi". Namun, globalisasi hanya berlaku bagi pergerakan kapital, bagi pergerakan barang dan jasa; globalisasi ada cuma untuk kelompok berkecukupan agar bisa leluasa bergerak ke seluruh penjuru dunia. Barang konsumsi dan korporasi memang dengan mudah melewati perbatasan antar negara. 

Selagi korporasi besar memburu buruh-buruh murah di seluruh penjuru dunia untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya, ada semacam kebutuhan untuk membatasi pergerakan buruh. Karena jika mereka punya kesempatan untuk pindah ke kawasan yang menawarkan gaji yang lebih tinggi, sudah pasti mereka akan melakukannya dan itu yang tengah dilakukan jutaan orang saat ini.

Dengan demikian pembatasan masuk orang-orang tertentu ke sebuah wilayah sejatinya adalah pengejawantahan prinsip ini; menahan tenaga kerja di kawasan tertentu dan mencegah sekelompok orang yang sebetulnya bisa pindah ke daerah lain yang menawarkan gaji lebih tinggi tetap tinggal di kawasan miskin. 

Semua ini dilakukan untuk menekan upah serendah-rendahnya dan untuk memastikan tenaga kerja berskil terbatas dan berupah rendah. 

Bagaimana pun, ini sangat merugikan buruh. Buruh di daerah dengan upah rendah akan terus terperangkap di daerah miskin dan terpaksa mengambil pekerjaan dengan kondisi kerja yang menyedihkan. 

Baca lanjutannya: Mengapa di Dunia Ini Harus Ada Perbatasan Antar Negara? (Bagian 3)

Related

Science 3990411641714074662

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item