Puan Maharani Akui Sengaja Matikan Mikrofon Anggota Dewan Partai Demokrat Saat Rapat
https://www.naviri.org/2020/11/puan-maharani-akui-sengaja-matikan.html
Naviri Magazine - Ketua DPR Puan Maharani akhirnya buka suara terkait aksinya mematikan mik politikus Fraksi Demokrat saat rapat paripurna beberapa waktu yang beragam pertanyaan dari berbagai kalangan.
Awalnya, Boy William menanyakan kepada Puan terkait alasannya mematikan microphone saat rapat paripurna tersebut.
“Bu, Ketua DPR, aku punya pertanyaan. Itu kenapa kemarin kasus mik tiba-tiba bisa mati, kok bisa mati sih bu?” tanya Boy.
“DPR memiliki aturan serta tata tertib yang memberikan semua anggota DPR hak untuk berbicara. lima orang pimpinan DPR akan bertindak sebagai pimpinan Rapat Paripurna DPR secara bergantian.
“Kita yang pimpin itu ada berlima dan siapa yang akan memimpin itu adalah kesepakatan dari hasil rapat pimpinan jadi dalam rapat ini siapa a, b, atau c,” kata Puan dalam vlog Boy William yang berjudul ‘EXCLUSIVE! PUAN MAHARANI KAGET DITANYA INI SAMA BOY WILLIAM! | #DibalikPintu’.
Ketua DPP PDI Perjuangan itu melanjutkan, pemimpin Rapat Paripurna DPR harus bisa mengatur jalannya persidangan dengan baik dan benar agar Rapat Paripurna DPR dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Puan berpendapat, semua anggota yang telah mendapatkan giliran untuk berbicara harus tetap memberikan kesempatan kepada anggota rapat lainnya.
Lebih lanjut, Puan Maharani mengaku terpaksa mematikan microphone dewan dari Fraksi Partai Demokrat karena anggota dewan lain untuk ikut memberikan pendapat.
Akhirnya, ia mengatakan, rekannya yang duduk di meja pimpinan tersebut meminta dirinya untuk mematikan mikrofon anggota dewan yang sedang berbicara ketika itu menggunakan alat yang ada di hadapannya.
“Waktu kejadian yang heboh waktu itu loh, yang memimpin sebenarnya yang di sebelah kanan saya, tapi saat yang bersangkutan mau bicara enggak bisa bicara, karena di floor pencet mik terus, jadi di sana mati,” kata cucu proklamator tersebut.
Putri Presiden ke-5 RI itu mengatakan terpaksa mematikan microphone tersebut untuk memaksimalkan jalannya rapat.
“Makanya kemudian pimpinan sidang meminta kepada saya untuk mengatur jalannya persidangan supaya dia bisa berbicara, bisa enggak dimatiin, saya kemudian mematikan mik tersebut,” imbuh Puan.
Pasalnya anggota dewan yang dimatikan mikrofonnya tersebut sudah diberi kesempatan untuk berbicara sebelumnya. “Tapi ingin berbicara lagi, ingin berbicara lagi,” pungkasnya.