Angka Bunuh Diri di Jepang Ternyata Lebih Tinggi Dibanding Kematian karena Covid-19
https://www.naviri.org/2020/12/angka-bunuh-diri-di-jepang-ternyata.html
Naviri Magazine - Angka kasus bunuh diri di Jepang meningkat di masa pandemi virus corona. Bahkan menurut data Badan Kepolisian Nasional Jepang, angka kematian akibat bunuh diri di Jepang pada Oktober 2020 mencapai 2.153.
Angka tersebut menunjukkan bahwa kematian akibat bunuh diri di Jepang pada bulan lalu saja lebih tinggi daripada kematian akibat Covid-19 sepanjang tahun ini. Hingga hari kini, data Worldometers menunjukkan jumlah kematian akibat Covid-19 di Jepang adalah 2.139.
Angka bunuh diri di Jepang pada Oktober lalu menjadi yang tertinggi sejak 2015. Sebelumnya, angka kematian akibat bunuh diri di Jepang menurun selama beberapa tahun.
"Kami bahkan tidak melakukan lockdown, dan dampak Covid-19 sangat minim dibandingkan dengan negara lain. Tapi kami masih melihat peningkatan besar dalam jumlah kasus bunuh diri," ucap seorang profesor di Universitas Waseda di Tokyo dan pakar bunuh diri, Michiko Ueda dikutip dari CNN.
"Itu menunjukkan bahwa negara-negara lain mungkin melihat peningkatan serupa atau bahkan lebih besar dalam jumlah kasus bunuh diri di masa depan," lanjutnya.
Pada Oktober 2020, kasus bunuh diri di kalangan wanita di Jepang meningkat hampir 83% dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Kebanyakan wanita yang melakukan bunuh diri adalah pekerja paruh waktu di hotel, layanan makanan, dan industri ritel, di mana PHK banyak terjadi di masa pandemi virus corona.
Hal ini dilihat Eriko Kobayashi, wanita 22 tahun yang pernah empat kali mencoba bunuh diri sebagai ketidakadilan terhadap wanita di Jepang.
"Jepang selama ini mengabaikan wanita. Ini adalah masyarakat di mana orang-orang terlemah disingkirkan terlebih dahulu ketika sesuatu yang buruk terjadi," katanya.