Cerita Petugas Tol, soal Banyak Ambulans di Malam Polisi Tembak 6 Laskar FPI

Cerita Petugas Tol, soal Banyak Ambulans di Malam Polisi Tembak 6 Laskar FPI

Naviri Magazine
- Supervisor Costumer Service GT Karawang Timur Aji Wicaksono mengatakan tak menerima laporan soal peristiwa kontak tembak di jalan tol dari petugas tol di lapangan saat penembakan enam pengikut pimpinan FPI Habib Rizieq. Namun Aji mendapatkan informasi dari grup WhatsApp soal banyak ambulans yang hilir mudik dini hari itu.

"Anak-anak nggak ada yang tahu (soal baku tembak). Kan kalau menurut berita kan kejadiannya menjelang pintu tol ya, TKP (tempat kejadian perkara) kan nggak jelas adanya di mana," kata Aji saat ditemui di kantor GT Karawang Timur 1, Karawang, Jawa Barat.

Aji menyebut tidak ada laporan kejadian kontak tembak di jalan tol menjelang exit GT Karawang Timur. Saat kejadian, tutur Aji, CCTV di GT Karawang Timur juga berfungsi normal.

"Nggak ada (baku tembak), mungkin menjelang (jalan arteri) bisa jadi, di luar, di arteri. Ini kan dari sini ke arteri hampir 1,5-2 km," ujar Aji.

"Ini (CCTV beroperasi)," tambahnya sambil menunjukkan layar monitor pantauan.

Cerita Petugas Tol, soal Banyak Ambulans di Malam Polisi Tembak 6 Laskar FPI

Aji juga menyebut belum ada permintaan menarik rekaman CCTV area Gerbang Tol Karawang Timur oleh kepolisian. Terkait banyaknya ambulans yang hilir mudik di area Gerbang Tol Karawang Timur, Aji mengaku dia tak mengetahui terkait penembakan atau tidak.

"Kebetulan saya tadi pagi masuk tidak ada estafet ataupun taruna atau berita kemarin-kemarin itu ada pembunuhan, nggak ada. Normal-normal saja. Cuma di grup anak-anak sini memang ada sempat banyak ambulans pada lewat. Cuma nggak tahu ambulans mau ke TKP yang ada di berita atau ambulans yang membawa orang sakit, kita nggak tahu," ungkapnya.

Aji meyakini, apabila ada peristiwa kontak tembak, pihaknya pasti mengetahui. Menurut dia, berdasarkan fakta, tak ada peristiwa itu di area Gerbang Tol Karawang TImur.

"Kalau saya kan bicaranya fakta, memang nggak ada apa-apa. Kalau menjelang gerbang, ya mungkin, di luar ya. Kalau di dalam, pasti kita tahu dan pasti di sini ketahuan. Kalaupun kerekam, pasti ada," jelas Aji.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengatakan pihaknya menembak enam anggota FPI di Km 50 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) pada Senin (7/12) dini hari. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan penembakan dilakukan lantaran pengikut Habib Rizieq menyerang polisi saat diikuti.

Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur, sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang, meninggal sebanyak enam orang," kata Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Senin (7/12) kemarin.

Polisi memperlihatkan barang bukti yang didapat dari pengikut Habib Rizieq, berupa dua pucuk pistol serta sejumlah senjata tajam.

Fadil menjelaskan polisi terpaksa menembak mati karena laskar FPI lebih dulu menodongkan pistol dan senjata tajam.

Versi lain, Sekretaris Umum FPI Munarman menjelaskan peristiwa itu terjadi seiring dengan perjalanan Rizieq dan rombongan menuju tempat pengajian keluarga. Rizieq dan keluarga dikawal oleh laskar. Total ada delapan mobil dalam rombongan.

"Hari Minggu (6/12) pukul 22.30, beliau meninggalkan lokasi Sentul untuk menuju ke tempat pengajian keluarga inti. Pengajian Subuh, tidak libatkan pihak mana-mana, dengan empat keluarga, ada istri, anak, ada menantu. Artinya, ada perempuan di mobil itu, ada cucu beliau, dua orang masih bayi, tiga orang balita, di rombongan Habib Rizieq ada balita. Bayi 1 tahun dan ada balita," kata Munarman.

Munarman menyebut ada satu mobil yang menguntit sejak dari Sentul. Kemudian pengawal Habib Rizieq langsung melindungi Habib Rizieq. Munarman membantah para pengikut Rizieq dari FPI itu membawa senjata api.

Munarman menerangkan ada upaya-upaya dari beberapa mobil yang ingin memepet dan masuk ke dalam konvoi rombongan IB HRS dari Sentul ke Karawang. Setelah pintu keluar Tol Karawang Timur, disebutkan ada tiga mobil penguntit yang berusaha masuk dalam konvoi.

Dua mobil dari pengikut Rizieq yang berada di belakang berusaha menjauhkan mobil penguntit dari mobil Rizieq. Salah satu dari dua mobil pengikut Rizieq adalah Chevrolet hijau metalik bernomor polisi B-2152-TBN.

Mobil itu ditumpangi berisi enam laskar khusus. Enam anggota laskar khusus ini, sambung Munarman, kemudian diculik dan diumumkan tewas oleh pihak kepolisian.

Related

News 6738875672133973163

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item